Part 9

1.9K 93 0
                                    

"Jangan kek orang idiot, naik!!" titah raefal karena nadira diam mematung seperti orang bodoh.

Nadira menelan Saliva nya kasar sambil berjalan takut-takut menuju motor raefal.

"Pegangan!!"

Nadira dengan tangan gemetar memegang sisi jaket yang dikenakan raefal. Raefal lalu melajukan motornya. Detak jantung nadira dua kali lebih cepat dari biasanya saat ia sedekat ini dengan raefal. Tapi nadira sangat bersyukur karena berkat raefal ia bisa terlepas dari 2 orang jahat itu. Bagaimana pun ia harus membalas kebaikan raefal suatu saat.

"Rumah?!" Tanya raefal ketus dibalik helm full face nya.

"Eee.. Anu.. Gang kedua di sebelah kanan" nadira menghela nafas lega karena bisa menyelesaikan ucapannya walaupun dengan gugup.
demi apapun nadira takut jika berdekatan dengan raefal, aura dari seorang raefal benar-benar menyeramkan. Apalagi raefal merupakan most wanted di sekolahnya. Melihat tatapan tajam nya saja sudah membuat orang-orang takut.

Nadira akhirnya sampai di depan rumahnya,

"Ma-" belum sempat nadira mengucapkan terimakasih, raefal sudah lebih dulu melajukan motornya.

"Aku bilang makasih disekolah aja deh besok" gumam nadira lalu masuk kedalam rumahnya.

Nadira seperti biasa berjalan mengendap-endap agar ia tidak bertemu dengan ayahnya.
langkah nadira terhenti tepat di depan pintu kamarnya karena suara dari seseorang.

"Heh ini kerjain tugas-tugas gue besok gue tagih" titah Aqilla sambil melempar kasar beberapa buku tugas nya pada nadira. Nadira langsung menangkap nya dengan sigap. Aqilla pergi berlalu menuju kamarnya.

"Begadang lagi" gumam nadira.

****

Nadira merasa terusik dari tidurnya karena gedoran keras dari pintu kamarnya. Nadira merasa badannya pegal-pegal, ternyata ia ketiduran di meja belajarnya.

"Astaga aku telat!!" seru nadira kaget karena jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

"Woi lo mati apa tidurr?!!" suara dari luar membuat nadira tersadar jika sedari tadi ada yang mengedor pintu kamarnya.

"buka pintu ja susah!!" bentak Aqilla setelah nadira membuka pintu kamarnya.

"Kenapa qil?" tanya nadira.

'' lo masih nanya kenapa? Ini udah jam berapa lo masih enak-enakan tidur. Bukannya beres-beres rumah malah molor"

"Maaf, tap-"

"Halah banyak bacodd lo, udah mana tugas gue?!" ucah Aqilla menagih tugasnya.

''Anu.. Itu.."

"Mana?!! Cepat ambil" bentak Aqilla, sambil mendorong nadira tidak sabaran. nadira membawa buku tugas Aqilla dan memberikannya pada Aqilla dengan takut-takut.

Aqilla memeriksa pekerjaan nadira satu persatu.

Aqilla menggeram marah, beralaih menatap nadira tajam.

" ini kenapa belum kelar lo kerjain?!" bentak aqilla, lalu melempar buku tugas nya yang belum selesai nadira kerjaan tepat di wajah nadira.

"Maaf, semalam aku ketiduran" nadira semalam benar-benar ketiduran, karena terlalu lelah bekerja seharian.

"Halah alasan aja lo bangsatt!!" Aqilla menarik kuat rambut nadira. Membuat si empunya meringis menahan sakit.

" sebagai hukuman nya hari ini lo ngak boleh makan sedikit pun makanan dari rumah ini, baik itu makanan sisa!"

"Kalo gue liat lo ngambil makanan satu biji nasi pun, gue bakalan habisin lo!! Ancam Aqilla tanpa Melepas jambakannya pada rambut nadira.

''i-iya tapi tolong lepasin rambut aku Aqilla" pinta nadira dengan air mata utang sudah lolos mengalir mengenai pipi mulusnya.

NADIRAEFALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang