PART 5

2.1K 102 2
                                    

Seperti biasa nadira bangun lebih awal dan melakukan segala pekerjaannnya yaitu beres-beres rumah dan memasak. Selesai dengan kegiatannya ia langsung bergegas mandi agar segera berangkat ke sekolah. Cukup membutuhkan waktu 30 menit nadira sudah selesai dengan seragam sekolahnya.

Nadira berjalan ke arah dapur ia berniat ingin membawa bekal kesekolah itung-itung biar hemat, karena uang nya sudah menipis.
Lalu ia melihat sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya, nadira mulai menyendokkan nasi goreng kedalam kotak makan nya.

"Bagus ya, babu gue udah jadi maling sekarang" suara seseorang dari belakang nadira sontak membuat nadira terkejut bukan main. Saking terkejutnya kotak makan yang tadinya digenggaman nadira kini sudah jatuh mengenaskan dilantai.

Nadira langsung membalikkan badannya untuk melihat orang dibelakangnya. disana ia melihat Aqilla tengah menatap tajam kearahnya tak lupa dengan senyum smirknya.

"Maafin aku qill, aku ngak maksud nyuri, aku cuma lapar ja--"

"NGAK USAH BANYAK ALESAN!!!" bentak Aqilla. Nadira langsung bungkam mendengar bentakan adiknya. Lalu ia mendekat ke arah nadira dan ia langsung mencengkram mulut nadira.

"Lo di diemin makin berulah ya" ujar Aqilla penuh penekanan.
Lalu tangan Aqilla beralih menjambak rambut nadira.

"Siapin aja mental lo sekarang" ucap Aqilla diakhiri dengan kekehan jahatnya. Aqilla sontak melepaskan jambakannya dari rambut nadira.

"Papa!! ... Papa!!!" Aqilla memanggil- memanggil ayahnya, hal itu justru membuat nadira ketakutan bukan main. Habis sudah dirinya di tangan papanya kalo papanya mengetahuinya.

''qill, aku mohon jangan panggil papa aku mohon" ucap nadira memohon sambil memeluk kaki aqilla, berharap Aqilla membatalkan niat nya mengadukan pada papanya.
Aqilla tidak mengubris nadira ia dengan teganya menyentakkan kakinya yang dipeluk oleh nadira.

"Jangan sentuh gue, gue jijik sama pembunuh kayak lo!!'' bersamaan dengan itu terdengar suara bunyi derap langkah menuruni tangga.

"Ada apa sayang? Putri papa kok pagi-pagi udah teriak'' ucap arsan Bramantio sambil berjalan menuruni tangga.

Deg

Habis sudah dirinya sekarang, nadira hanya bisa pasrah dengan dirinya sekarang.

"Pah, Dia udah berani-beraninya makan duluan dan mau bawa bekal ke sekolah'' ucap Aqilla sambil menunjuk nadira dengan dagunya.
Arsan lalu melayangkan tatapan tajamnya pada nadira. Mendengar ucapan Aqilla tadi membuat darah arsan mendidih.

"Kurang ajar, orang tidak tahu diri!!" bentak arsan, lalu ia menghampiri nadira yang menunduk ketakutan.
Arsan langsung melayangkan tamparan nya pada nadira.

Plak

"Masih syukur saya masih kasih kamu makanan sisa, dan masih bisa tinggal disini!!'' bentak arsan, lalu ia kembali melayangkan tamparan pada nadira.

plak

air mata nadira yang sedari tadi ia tahan kini sudah tidak terbendung lagi, bahkan sudut bibirnya sudah mengeluarkan darah akibat tamparan keras dari arsan.

"Ampun pah hiks.. nadira minta maaf hiks.. Na-nadira janji ngak bakalan ngulangin lagi" ucap nadira sesegukan lalu ia bersujud di kaki arsan, berharap sang papa memaafkan nya.

"Jangan sentuh saya sialan!!" dengan teganya arsan menendang nadira yang tengah bersujud di kakinya.

"qilla, ambil cambuk dari kamar papa" titah arsan pada Aqilla yang sedari tadi menyaksikan pertunjukkan yang ia tunggu-tunggu.

"Iya pah" jawab Aqilla lalu beranjak untuk mengambil benda yang di suruh papanya.
Nadira hanya bisa menangis dan pasrah.

Aqilla pun datang dengan cambuk ditangannya.
"Nih pah" Aqilla menatap nadira, lalu menyunggingkan senyum mengejeknya.

"Diri kamu!!" nadira berdiri takut-takut.

"Hadap belakang!!" titah arsan lagi, nadira hanya menurut pasrah.

Cetaarr

Cetaarr

Cetarr

"Hiks..Ampun pah akhh.. Sakit pah hiks akhh.." nadira terjatuh diatas lantai karena kaki nadira sudah tidak dapat menopang badannya akibat dari cambukan papanya.

Cetarr

Cetarr

"sini kamu" arsan menarik rambut nadira dan menyeretnya.

"Sakit pah hiks..." arsan serasa tuli deng jeritan nadira, ia tetap menyeretnya.lalu ia pun melepaskan jambakan nya pada rambut nadira.

"kamu tadi lapar kan?!" tanya arsan

"Jawab!! ngak usah cengeng kamu!!" nadira hanya mengangguk saja sebagai jawabannya.

"Makan ini semua tanpa sisa" titah arsan sambil menunjuk nasi yang berceceran dilantai. Karena tidak mendapatkan pergerakan dari nadira, arsan jadi makin disulut emosi.
Arsan kembali melayangkan cambukannya.

Cetarrr

"Akhh sa-sakit pah hiks" tubuh nadira kini sudah seperti tidak bertenaga, ia selalu diperlakukan seperti layaknya binatang. Apakah ia tidak pantas bahagia? apakah tidak ada satu orang pun yang menyayangi nya?

"Makan!!" arsan pun berjongkok di samping nadira. Lalu ia mengambil nasi yang tercecer dilantai itu dan menyuapkannya dengan kasar kedalam mulut nadira. Nadira hanya bisa pasrah, ia mengunyah sambil terisak.

"Makan sampai tidak ada tersisa satu biji nasi pun, kalau sampai saya lihat masih ada. Saya akan menghabisi kamu" lalu arsan berdiri dan meninggalkan nadira.
Aqilla yang sedari tadi menyaksikannya hanya bersikedap dada sambil tersenyum senang. karena mendengar jeritan dan tangisan kakaknya itu adalah sebuah hiburan baginya. Lalu ia juga melenggang pergi meninggalkan nadira sendiri.

"Nadira cape hikss.. badan nadira sakit" gumam nadira disela isakannya, sungguh miris nasibnya.

Setelah nadira menghabiskan nasi yang tercecer dilantai ia pun langsung beranjak ke kamarnya. Ia membaringkan dirinya di kasur nya dengan posisi telungkup, karena tidak mungkin ia berbaring terlentang karena punggung nya begitu sakit dan perih. Nadira menangis sejadi-jadinya sambil memeluk bingkai photo.

"Ma..kak dava nadira hikss..ngak tau sampe kapan nadira bisa kuat hikks.. nadira cape"ucap nadira sembari memukul dadanya yang serasa sesak. lama kemudian nadira tertidur karena susah lelah menangis sedari tadi. Hari ini sepertinya ia tidak ke sekolah karena tidak mungkin ia pergi kesekolah dengan keadaan memprihatinkan seperti ini.

***

HAYO YANG PADA EMOSI SAMA AQILLA SIAPA??

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT NYA YA PARA READERSS😘

NADIRAEFALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang