part 18

2K 100 12
                                    

Tolonglah hargai karya penulis
Sebelum baca kasih vote dulu💙

Happy reading💙


Nadira berjalan pulang dengan langkah gontai. badan nadira hari ini rasanya sangat lelah karena setengah hari bekerja di kafe. Karena tadi pengunjung sangat ramai.

"Hoaam aku ngantuk" mata nadira terasa berat karena ngantuk yang menyerangnya.

''Kenapa lo berkhianat bangsat?!"
Nadira menghentikan langkahnya dan matanya yang tadinya sayu, sekarang jadi terbuka sempurna saat mendengar suara orang.

Nadira mengedarkan pandangannya pada sekelilingnya. Sepi. Tidak ada satu orang pun yang lewat.

"Karena gue benci sama lo dan Alaskar!!'' suara itu kembali terdengar dan suara itu berasal dari sebuah rumah kosong yang tidak jauh dari nadira berada.

"Kayaknya suaranya dari rumah kosong itu deh" gumam nadira sambil berjalan dengan perlahan menuju sumber suara.

"Aku penasaran deh" gumam nadira pelan. Sambil berjalan masuk dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara.

Bughh

"Penghianat lo anjing!!" 

Nadira bersembunyi dibalik sebuah tong besar untuk memudahkannya melihat apa yang terjadi di depan sana. Disana nadira melihat dua orang cowo berperawakan tinggi dengan berpakaian Serba hitam.  Yang satu nya sudah terjatuh di lantai karena tonjolan dari lawannya.

"lo tau kan apa akibatnya jika berani mengkhianati Alaskar?!'' tanya orang itu dengan emosi yang sudah berkobar.

Orang yang tersungkur di lantai itu terkekeh sinis dan bangkit berdiri.

"lo pikir gue takut sama lo Raefal aerlar yagaswara"  ujar orang itu menyebutkan nama panjang lawannya.

Deg

Mata nadira membola sempurna saat mendengar nama itu. orang yang saat ia hindari. Orang yang tadi pagi merusak sepatu miliknya.

"Jadi itu raefal" batin nadira tak percaya. Kenapa dimana-dimana, ia selalu bertemu dengan cowo jahat itu.

raefal terkekeh sinis mendengar penuturan penghianat di depannya.
"Lo udah salah cari lawan Alfredo Sebastian"

"Selamat berkunjung ke neraka" raefal menodongkan pistol kesayangannya pada edo.

Door

Edo memegang dadanya yang sudah mengeluarkan banyak darah karena tembakan yang raefal berikan.

"Lo memang iblis, lo ngak pantas jadi pemimpin Alaskar" ujar edo sambil menahan rasa sakit di bagian dadanya.

Raefal tersenyum devil saat mendengar edo masih sempatnya menyulut emosinya disaat dirinya sekarat.

"Udah mau mati aja lo masih banyak bacod!''

Dorr

Dorr

Raefal memberi dua tembakan pada dada edo. Membuat edo jatuh tersungkur dilantai dalam keadaan tak bernyawa.

''Cih, jadi mati kan lo, mana masih muda lagi" sindir raefal sambil tersenyum senang melihat lawannya yang sudah tewas.

"Buang-buang waktu gue" ujar raefal sambil memasukkan pistol miliknya kedalam saku jaketnya.

Nadira terdiam kaku melihat adegan sadis didepannya. Untuk pertama kalinya ia melihat pembunuhan dengan matanya sendiri.

NADIRAEFALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang