"Dir, lo kenapa ngak bilang kalo elkan udah balik ke sini?" tanya dinda setelah mereka duduk di salah satu meja kantin.
"Aku juga ngak sengaja kemarin ketemu dia di minimarket din" jelas nadira.
" tuh bocah kemana lagi, gue pengen nanya semuanya ke dia. Mentang-mentang udah lama jauh dari kita, kita jadi di lupain" sungut dinda dengan mulut komat-kamit.
"Udah-udah ntar aja ngomel nya sama elkan, kita makan dulu aja udah laper" ucap nadira.
"Hehe iya juga ya" ujar dinda cengengesan.
"Lo mesan apa biar gue yang pesenin" tawar dinda.
'' kayak yang biasa aja" dinda beranjak untuk memesan makanan mereka.
Tak lama kemudian dinda datang membawa pesanan mereka.
"Nih punya lo" ujar dinda smbil menyodorkan mie ayam milik nadira.
"Selamat makan" lalu mereka mulai menyantap makanan mereka. Tapi gebrakan di meja mereka membuat aktivitas mereka berhenti.
"Bangunn lo!!'' titah raefal penuh penekanan tak lupa dengan tatapan mematikannya. Seisi kantin pun jadi hening melihat aura menyeramkan dari raefal.
Nadira menelan ludahnya kasar lalu menatap dinda sebentar yang tengah menatap nadira penuh tanya yang sama takutnya dengan dirinya.
"Ke-kenapa?" tanya nadira gugup setelah berdiri dari duduknya.
"Maksud lo ngadu ke bk apa hah?!'' bentak raefal.
Nadira mengernyit bingung.
"Maksud kamu apa? Aku ngak ngerti?" tanya nadira."lo ngaduin ke bk kalo gue ngerokok kan?!" sentak raefal.
"Aku ngak pernah ngaduin kamu ke bk" sergah nadira.
"shit, pembohong" ucap raefal tersenyum meremehkan.
"Mulai detik ini hidup lo ngak akan pernah tenang! Karena lo udah berani ngusik gue!" bisik Raefal di telinga nadira. Lalu refal melenggang pergi dengan senyum miringnya. Sedangkan nadira menegang di tempatnya. Mencoba memahami perkataan raefal. Seisi kantin sudah kembali bernafas lega setelah kepergian raefal. Mereka mulai berbisik-bisik tentang kejadian barusan.
"Lo ngak papa kan dir?" tanya dinda khawatir. Nadira mengeleng lemah lalu mendudukkan kembali dirinya.
"lo ngaduin apa ke bk sampe raefal semarah itu?'' tanya dinda penasaran.
"Aku ngak pernah ngaduin raefal ke bk din, aku juga ngak tau kenapa tiba-tiba dia nuduh aku" jelas nadira.
"it's okey tadi aku memang liat dia lagi ngerokok di belakang sekolah tapi aku ngak laporin dia ke bk dan ngak ada niatan sedikitpun'' jelas nadira lagi.
Dinda mengangguk-angguk mencoba memahami.
"Pasti ada orang lain yang udah fitnah lo" simpul dinda."lo tenang aja kita cari tau siapa orang yang udah berani fitnah lo"
Sementara dari kejauhan seseorang tersenyum licik.
****
Nadira merebahkan dirinya setelah seharian banting tulang.
Perkataan raefal tadi sewaktu di kantin masih terngiang-ngiang di pikirannya. nadira tidak yakin dirinya akan baik-baiknya saja setelah kejadian ini.
Nadira menghela nafas berat
ia mencoba mengusir pikiran buruknya dan setelah itu dia tertidur dengan nyenyak.****
"Lo mau pesen apa dir?'' tanya dinda setelah mereka sampai dikantin.
"Kayak biasa aja din" jawab nadira.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRAEFAL
Teen Fiction"Aaaaaa" teriak nadira sambil menyilangkan tangannya di dada. "Makanya jangan asal buka baju" ketus raefal. "Gu-gue ngak lihat" ucap Raefal sambil mengalihkan pandangannya kearah lain. "sedikit" lanjut Raefal lagi dengan bergumam pelan. "Tapi gue ng...