part 27

2.1K 123 649
                                    


Hai gimana kabar kalian?
Akhirnya author bisa up lagi
Maaf yaa baru bisaa up sekarang!! Makasih buat kalian yang sudah coment positif dan ngasih authorr semangatt💙

Happy reading💙

Mata nadira mulai terjaga kala telinganya mendengar suara-suara gaduh dari luar.

Nadira mengerjap-erjapkan matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Dengan nyawa belum sepenuhnya terkumpul, Nadira merasa ada sesuatu yang berat diatas perutnya. Nadira dengan mata masih setengah terbuka, mencoba merabanya. Dan detik itu juga mata nadira terbuka sempurna karena mendapati tangan kekar seseorang diatas perutnya.

Nadira spontan langsung menoleh kesamping dan benar saja, raefal tengah tertidur nyenyak dengan posisi memeluk dirinya. Nadira spontan melihat sekitarnya, ini bukan kamarnya. Mengapa ia bsa berada disini? Bahkan sampai tertidur disini?

Nadira memukul jidat nya pelan, ia baru ingat, kalau ia tadi ditarik paksa oleh raefal ke markas nya dan dipaksa untuk tidur siang bersamanya dan berakhirlah ia ketiduran entah sejak kapan, ia pun tidak sadar karena semuanya ini adalah paksaan raefal.

Nadira melirik jam yang melekat dipergelangan tangannya.
'Mampus' gumam nadira pelan, saat jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Yang berarti ia ketiduran sudah hampir dua jam.

Ia harus pulang sebelum raefal bangun. Nadira dengan pelan-pelan berusaha menyingkirkan tangan raefal dari perutnya. Semakin nadira berusaha untuk melepaskan tangan raefal, semakin kencang pula raefal memeluk perutnya.

"Astaga gimana aku bisa pulang, kalo dia meluknya makin kenceng gini" gumam nadira, sambil terus berusaha keras melepaskan pelukan raefal dengan hati-hati agar raefal tidak terusik.

"Jangan di lepasin sayang" ujar raefal dengan suara serak, khas bangun tidurnya. Raefal masih setia menutup mata sambil memeluk erat nadira.

Nadira tersentak kaget sesaat karena mendengar suara berat raefal yang tiba-tiba.

"Lepasin aku. aku mau pulang udah sore" ujar nadira mencoba kembali melepaskan pelukan raefal.

"Iya, lima menit lagi'' gumam raefal dengan mata masih tertutup rapat. Nadira menghela nafas pasrah, sebaiknya ia menunggu lima menit lagi, lagi pula lima menit bukan waktu yang lama. Lagi pula jika nadira menolak, juga tidak ada gunanya.

Nadira terus menerus melihat arloji yang melekat dipergelangan tangannya.
"Udah lima menit, sekarang tolong lepasin aku" ujar nadira saat lima menit sudah berlalu.

Raefal perlahan membuka bola mata nya, netra raefal menatap nadira.
"gue anter" ujar raefal dengan suara khas bangun tidur. Raefal melepas pelukannya pada nadira dan langsung bangkit dari tidurnya.

"ngak usah, aku bisa sendiri" ujar nadira mencoba menolak dengan halus.

"gue anter atau ngak pulang sama sekali?" tanya raefal dengan alis terangkat sebelah tak lupa dengan wajah datarnya. Nadira menghela nafas pasrah, lebih baik ia memilih diantar dari pada harus berakhir di sini bersama raefal.

"Iya udah ayo'' ujar nadira terpaksa.

****

"Anjirr!! Udah dua jam! Udah dua jam nadira belum juga keluar dari kamar raefal" pekik yoga dengan mata sesekali terus melirik ke arah tangga. Berharap nadira turun kebawah.

"Apa jangan-jangan mereka-" ujar rean dengan kalimat yang sengaja digantung.

"Ngak mungkin! Raefal ngak kayak yang otak kotor lo pikirin'' ujar yoga mencoba positif thinking.

NADIRAEFALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang