Door
Prang!
30 detik
1 menit
Nadira mengerutkan keningnya saat
Ia tidak merasakan apa-apa . Padahal jelas-jelas ia mendengar bunyi tembakan. Apakah dirinya sekarang sudah mati? Atau sekarang ia sudah berada di neraka seperti yang dikatakan raefal tadi?Nadira membuka matanya perlahan
"Astagfirullah" pekik nadira kaget, untung saja ia bisa mengontrol tangannya agar tidak menampar kembali wajah didepannya karena kaget. Bagaimana tidak kaget saat ia membuka mata, yang ia dapati adalah wajah raefal dengan jarak yang sangat dekat tengah menyeringai padanya."Lo beruntung kali ini! Masih kaca jendela yang gue buat bocor! Kalo lo usik gue lagi, kepala lo yang gue buat bocor!" bisik raefal di depan wajah nadira. Membuat nadira merinding. Dijarak sedekat ini ia bisa merasakan deru nafas raefal. Nadira menahan nafas karena jantungnya sedang tidak bisa diajak santai.
"Kalo ngak punya nyali! Jangan berani usik gue!" tekan raefal sambil mendorong bahu nadira dengan pistol di tangannya.
Raefal menegakkan badannya, lalu melenggang pergi meninggalkan dengan tangan memainkan pistolnya.Raefal menyunggingkan senyum miringnya saat mengingat betapa takutnya nadira padanya. Sampai-sampai gadis itu gemetaran.
Cih, siapa suruh berani mengusik ketenangannya.nadira menghembuskan nafas lega setelah melihat kepergian raefal, ia mengirup udara banyak-banyak karena sedari tadi ia tidak bisa bernafas dengan baik.
"Cowo sinting!" gumam nadira kesal karena raefal selalu saja membuatnya jantungan.
"Aku harus hindarin cowo jahat itu, aku ngak mau lagi ketemu sama dia lagi'' ujar nadira pada diri sendiri.
Nadira melihat pecahan kaca jendela di belakangnya yang diakibatkan tembakan oleh raefal.
"Dia memang gila" gumam nadira.
"Aku harus pindah kelas"
****
"Apa alasan kamu ingin pindah kelas nadira? Apa ada yang mengganggu mu?" tanya bu Risa selaku guru Bk.
Saat ini nadira sedang berada di ruangan bu Risa untuk meminta agar ia dipindahkan ke kelas lain."Ngak bu, ngak ada yang ganggu nadira kok" jawab nadira berbohong.
"Terus kenapa kamu ngotot ingin pindah kelas? tolong beri ibu alasan yang jelas" tegas bu Risa.
"Nadira cuma pengen suasana kelas baru bu, biar nadira semakin semangat belajar apalagi sebentar lagi kan nadira mau olimpiade" jawab nadira asal. memang benar nadira adalah perwakilan dari sekolah mereka untuk olimpiade matematika tingkat nasional.
Bu Risa tampak menimbang-nimbang perkataan nadira.
''Oke,ibu akan pindahkan kamu ke kelas yang kamu suka" nadira terpekik senang mendengar perkataan bu risa.
"Tapi ingat, kamu harus tetap fokus belajar" ujar bu risa mengingatkan.
"Baik bu, nadira pasti akan lebih rajin lagi belajar'' ujar nadira dengan senyum bahagianya.
"Kamu mau di kelas mana?" tanya bu risa. seketika nadira teringat dengan sahabatnya dinda.
" IPA 3 bu" jawab nadira.
"Baiklah, ibu akan berbicara nanti sama wali kelas kamu, untuk sekarang kamu di kelas kamu dulu. Besok baru kamu boleh pindah" jelas bu risa.
" baik bu, terimakasih banyak bu"
"sekarang kamu boleh kembali ke kelas. Karena bel masuk sebentar lagi akan berbunyi" ujar bu risa saat melihat jam tangan yang melekat di pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRAEFAL
Teen Fiction"Aaaaaa" teriak nadira sambil menyilangkan tangannya di dada. "Makanya jangan asal buka baju" ketus raefal. "Gu-gue ngak lihat" ucap Raefal sambil mengalihkan pandangannya kearah lain. "sedikit" lanjut Raefal lagi dengan bergumam pelan. "Tapi gue ng...