14. Kangen

68 21 5
                                    

Happy Reading ❣️❣️
.....

Hal yang paling aku suka saat mengendarai mobil sendiri adalah bisa menggila didalam mobil tanpa ada orang yang melihat. Disisi lain karena kaca mobil yang gelap dan tebal jadi menghalau orang lain melihat pergerakan ku saat di mobil.

Dan hal yang paling menyedihkan adalah ketika suasana panas-panasnya, berkeliaran tapi jalanan macetnya se-nauzubillah seperti saat ini dan di jam ini.

Aku menghela napas entah sudah keberapa kalinya, tapi cuma itu yang bisa aku lakukan. Mau nyanyi pun suara ku sudah serak karena gak ada minum, niatnya mau mampir supermarket tapi gak juga ketemu supermarket nya itu.

Kedua bola mata ku mulai jelalatan celingak-celinguk sana-kemari, mencari tempat penjual minuman. Gila emang! Apa semuanya janjian tidak jualan hari ini?

Niatnya sekarang mau manggung, sekalian latihan untuk perform besok. Tapi jalanan malah macet terus gak kelar-kelar.

Dret....

Dret...

Tangan ku reflek meraba dengan panik. Takut-takut yang menelpon itu temen club yang sudah sampai dan hanya aku sendiri yang belum datang.

Tanpa lihat nama penelpon langsung aku angkat,

"Sorry jalanan masih macet, gue gak bisa dateng tepat wak....."

"Gue gak tanya!"

Deg!!!

Untung saja tangan ku segera sigap mencengkram kuat ponsel agar tidak jatuh karena efek terkejut, aku lantas berdehem kecil. "NGAPAIN LO NELPON GU....UHUK."

Sial ngapain harus ada acara keselek segala! Kan memalukan geblek!!

"Ngapain lo?"

"Keselek kaca!!" Gerutu ku sebal. Udah tau keselek ludah masih nanya lagi!

"Ha-ha, kasian!"

Memutar bola mata, jengah. "Lo ngapain nelpon gue?"

"Emang gak boleh?"

Aku terpaku dalam diam, hanya bisa menatap jalanan lurus dengan tatapan kosong. Suara berat, serak, dan rendah itu sudah lama tidak pernah ku dengar belakangan ini.

Berdehem kecil, "gak!"

Entah itu jawaban dari lubuk hati atau asal nyeplos, yang pasti aku menyesal setelah mengatakan itu. Gak usah bilang aku gagal move on:-

"Oh yaudah gue tutup."

Hah??

Maksudnya apaan gileee! Nelpon gak jelas gini. Atau cuma mau bikin baper anak orang gitu?

"Serah!!!"

Sewaktu ingin ku matikan telpon itu, sekilas dengan suara seraknya dia berhasil membuat pergerakan ku terhenti. Suhu tubuh ku naik seketika dengan tubuh menegang parah.

"Kalau gue kangen sama lo... boleh?"

Clik..

Dug....

Dug....

Dug....

Aku meneguk air saliva dengan susah payah. Kedua bola mata ku mengerjap dengan bibir kelu, sulit untuk mengucapkan satu katapun.

Barusan itu aku mimpi atau.....?

Tin....

Aku tersentak, baru menyadari kalau lampu lalulintas sudah kembali berwarna hijau. Cepat-cepet aku menarik kembali gas dan melenggang pergi dengan kecepatan tinggi.

Maps Koplak! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang