Happy Reading ❣️❣️
.....
Setelah adegan telepon tadi, disinilah aku berada. Duduk satu mobil dengan dia yang sibuk menyetir sementara aku menatap ke luar jendela. Aku menghela napas berat lalu memejamkan kedua mata ku mencari ketenangan.
Aku kembali membuka mata, mengerjap samar ketika merasa lajuan mobil melambat dan kemudian berhenti.
"Ayo."
"Ini dimana?"
"Nanti juga lo bakal tau. Cepet turun."
Dalam diam, aku mengikutinya turun. Menatap bangunan semacam sekolah dengan bingung.
"Wihh tu Bang Rafael dateng!!!"
"BANG RAFAEL!!"
Aku masih terdiam menatap interaksi mereka dengan bingung. Sesekali melirik cowok itu yang kini menyunggingkan senyum lebarnya.
"Nah ini Kak Nessy, teman abang. Disapa gih."
"Sore kak Nessy."
Aku tertegun, sampai suara bariton menyadarkan lamunan ku.
"Nes....ngalamun mulu, tuh disapa anak-anak." Katanya.
Aku mengerjap samar lantas memaksakan diri untuk tersenyum. "Malam adek-adek. Salam kenal." Ucap ku di akhiri tawa kikuk.
"Salam kenal kak Nessy."
Seorang anak perempuan mendatangi ku dan memegang kemeja ku dengan muka lucunya. "Kak, main sama Dea yuk."
Aku hanya mengangguk, berhubung aku lumayan suka anak kecil, aku langsung mengikuti anak perempuan itu dengan semangat, Dea membawaku pada sekumpulan anak-anak lain yang sedang bermain bersama. Aku mengulas senyum manis ku saat mereka menyadari keberadaan ku dan mulai menyapa mereka.
Tidak butuh waktu lama, aku sudah bisa berinteraksi dengan mereka. Bermain permainan ala kadarnya namun berhasil membuat tawa di bibirku keluar hanya karena tingkah lucu mereka.
"Akak antik, nama ku Putli."
Aku terkekeh mendengar gaya bicaranya yang masih amberadul, masak sih aku di bilang antik sama bocah ini.
"Hai putri, kamu juga cantik banget."
Anak perempuan bernama Putri itu tersenyum malu-malu yang membuatku ikut tertawa kecil dibuatnya.
Tanpa sadar sepasang mata milik seseorang menatap ku dengan senyum tipisnya. Cowok itu langsung mengambil tempat duduk tak jauh dari tempat ku dan masih melihat ku dengan intens. Risih dengan tatapan yang tak segera berpaling itu, aku terpaksa balik menatapnya dengan kerutan di kening.
"Apa?"
"Bisa bicara berdua?"
Satu alis ku terangkat, ingin menolak namun sayangnya cowok itu lebih dulu menarik ku untuk berdiri.
"Adek-adek cantik, Abang pinjem kakak cantiknya dulu ya. Nanti abang kembalikan." Serunya yang di indahkan oleh anak-anak itu.
Aku mendengus, di kira aku ini barang apa asal dipinjam lalu di kembalikan begitu saja.
"Mau bilang apa?"
Saat ini kita berada di atap gedung, bisa aku lihat aktivitas anak-anak dari atas sini.
Mengetahui pertanyaan ku tadi tak mendapat respon dari cowok itu aku mendengus kesal, "Hufh! Gak jelas banget jadi cowok, tadi bilang kangen terus cemburu sekali ketemu cuek minta ampun." Cibir ku menatap sinis cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maps Koplak! (Revisi)
Humor[ FOLLOW DULU, sekali-kali lah nyenengin yang buat ^^] Berawal dari kata tugas yang harus di kumpul kerumah temen lewat rute maps eh taunya malah nyasar ke rumah mantan gegara maps koplak! ...... "gak usah deket-deket!" Siapa juga yang mau deket-dek...