15. Good night, mantan

59 21 4
                                    

Happy Reading ❣️❣️
.....

Aku memasuki rumah ku yang ternyata sedang ramai-ramainya orang, terbukti dengan adanya celotehan mama dan keponakan ku....

"ASSALAMU'ALAIKUM!!! NESSY YANG CANTIK MEMBAHANA INI PULANG!" Teriak ku seolah melupakan apa yang terjadi diluar tadi.

"Nessy diem! Ini rumah bukan hutan." Aku hanya nyengir saat mendapat teguran dari mama dan langsung berlari kearah kakak ipar yang baru menyuapi keponakanku.

"Uluh....uluh....keponakan gue, lama tak jumpa!!! Sini sama aunty." Aku langsung mengambil alih mangkok dan sendok yang masih tersisa setengah bubur.

"Habis dari mana, Nes?"

Aku menoleh sekilas kearah kakak ipar, lantas menyeletuk. "Habis manggung, biasa. Sama sekalian latihan." Sahutku masih sibuk menyuapi keponakan ku- Abizar namanya. Usianya masih muda banget sekitar 3-4 bulanan.

"Abizar sini sama nenek aja, dari pada ketularan virus jahat entar!"

Aku mendelik saat mama langsung mengendong alih Abizar, tanpa memperdulikan sendok yang sudah melayang di udara. Aku mendengus kasar, menatap mama cemberut.

"Emak nih!!! Kebalikan tau mak, yang bener itu kalau Abizar sama emak. Ntar ketularan virus jahat!"

"Nessy!"

Aku menoleh ke kursi makan, disana terdapat pria paruh baya dengan raut muka yang tegas. Reflek aku menyengir kuda, mengaruk leher belakang ku yang tertutup kerudung pelan. "Ampun yah."

"Gimana sekolah daring ya, Nes? Enak?"

Tatapan ku teralih ke kakak ipar, "gak enak mbk. Apalagi setiap hari dirumah selalu disuruh emak ini itu!" Cibir ku menatap sirik mama yang juga menatapku bengis.

"Kan emang kewajiban kamu dek!"

Farel-abang ku datang dan langsung memeluk pinggang ramping kakak ipar ku dengan mesranya.

Aku menatap anak sulung mama dengan muka datar, "iya-iya!! AHHH EMAK PENGEN NIKAH JUGA!!!" Pekik ku mengagetkan mereka terutama Abizar yang langsung menangis digendongan mama.

Tuk!

"Nakut-nakutin Abi aja kamu tuh, Nes! Cup....cup...cup. Sayang diem ya, sini ikut ayah jalan-jalan yuk." Dengan gerakan cepat Farel menenangkan buah hatinya dan mengambil Abizar dari gendongan mama.

"Makanya cepet lulus terus nikah, Nes!"

Aku menatap penuh ke melasan kearah kakak ipar ku-Putri namanya.

"Tau! Udah baik-baik emak nyariin kamu calon suami. Tugas kamu belajar dulu yang rajin! Lulus besok bakal emak nikahin sama mantu pilihan emak!"

"Oo yang barusan kesini tadi ya ma?"

Aku mendelik saat mengetahui arah obrolan mereka. Sudah pasti, siapa lagi kalau bukan dia yang tadi datang kerumah ku.

"Apaan sih, Nessy udah gede. Gak mau di jodoh-jodohin. Nessy bisa cari jodoh Nessy sendiri. Udah ah Nessy mau tidur." Aku bergegas naik ke kamarku setelah mengucapkan good night pada keluargaku.

.....

Drett.....

Dret....

Aku mengerjap dan bangun dari tidur nyenyak ku dengan decakan pelan, ku raih ponselku yang ada di nakas dan segera mengangkat telpon dari seseorang.

Sambungan terhubung hanya ada keheningan, mataku kembali mengerjap dengan decakan yang tidak bisa lagi ditahan.

"Hallo? Siapa sih?"

Maps Koplak! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang