28. Anak bebek

74 22 2
                                    

Happy Reading ❣️
......

BRAK!

Sial.

Aku benar-benar terlambat kali ini. Bagaimana bisa dengan santainya aku begadang marathon drama dengan ending sad malam itu yang berujung terlambat, belum lagi kedua mataku yang bengkak dan meng-hitam.

Ah jadi apa aku ini.

Aku lupa ini sudah hari senin. Yang artinya,

Sekolah offline dimulai!

Ah, pantas sejak tadi tidurku tidak nyaman.

Aku bergegas kekamar mandi, hanya mencuci muka lanjut gosok gigi. Dan segera memakai seragam lengkap. Sengaja memakai banyak parfum agar menutupi bau badan ku yang tak menyentuh air juga sabun.

Aku melipir kedapur, melihat mama yang sedang asik memasukan sebuah wadah ke oven.

"Mak, Nessy berangkat. Udah telat beneran ini. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, makannya jangan begadang!!"

"Iya mak, udah ah, Nessy berangkat."

Aku langsung berlari keluar, mengeluarkan motor matic milik ku dan segera melajukan motor itu dengan kecepatan penuh.

Semoga tidak macet.

Hufh.

Aku menghela napas lega, 15 waktu yang harusnya ku pakai untuk sampai disekolah kini hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk sampai disekolah.

Aku bertepuk tangan pelan, mengapresiasi diriku sendiri untuk itu.

"Bangun kesiangan?"

Aku sontak menoleh dengan wajah terkejut. Air muka ku berubah ketika melihat dua orang yang juga baru datang dan parkir di samping motorku berada.

"Hai Nessy."

"Iya. Oh, hai." Jawab ku kikuk.

Sekilas aku melihat cowok itu yang hendak berbicara namun terhenti saat teriakan nyaring dari seseorang bergema.

"NESSY!!!! TUNGGUIN GUE WOY!"

Aku menoleh ke pintu gerbang, seorang cowok masuk dengan berlari kencang, dari tempat ku berada, pandanganku turun kebawah melihat seekor anak bebek mengejar cowok itu.

"Ahhhh, ini bisa pergi gak sih! Jangan ngejar gue kampret!!!!"

Tubuh ku tertarik guna menutupinya dari seekor anak bebek tadi yang terus saja mengejarnya.

Aku berdecak keras, "lo apaan sih nih bebek sampai ngejar lo gini?"

"Mana gue tau, lagi enak-enak ngopi di warung sebrang sawah langsung di kejar gini."

"Nesss, tolongin gue!!!" Teriaknya terus bersembunyi dibelakang tubuhku.

"Menyingkir gak lo dari belakang gue!"

"Gak bisa Nes, nih bebek sangar banget!!!"

Aku berdecak, tapi tak urung terkekeh geli. Terlebih saat anak bebek itu terus berusaha mendekati Alfa.

Maps Koplak! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang