16. Lirik lagunya sih "jangan pergi dariku"

77 22 6
                                    

Assalamu'alaikum

Yang udah pts atau yang mau pts diharap selalu tenang dan ceria.
Semangat!!!

Happy Reading ❣️
.....

Aku terbangun dengan rasa pegal yang menyerang leher dan juga lengan kiri ku. Bola mataku melirik setiap sudut tempat yang aku tempati, tampak asing.

Oh may god!

Ingatan kejadian tentang semalam berputar di memori kepala. Kedua mata ku mengarah ke segala arah. Merasa tak menemukan sosok itu, "dia kemana? Dan ini jam berapa?"

Saat ingin membuka ponsel untuk mengecek jam berapa sekarang,
Aku berdecak keras saat tau baterai ponsel milikku lowbat.

Aku bergerak keluar, untuk melihat matahari sudah terbit atau masih tertidur pulas. Kening ku bergelombang tipis, dingin angin pagi membuat ku cepat-cepat merapatkan hoodie hitam kebesaran.

Deg!

Aku baru sadar kalau hoodie ini bukan milikku. Kedua mata ku terpaku pada sosok yang duduk tenang ditepi danau. Berdiam diri hanya dengan kaos hitam pendek yang melekat di tubuhnya.

Aku menuruni tangga gantung dengan hati-hati, melangkah menuju keberadaan mobil ku untuk mengambil selimut dan kembali berjalan kearah cowok itu lagi.

"Ekhm! Nih, ambil. Udah tau dingin malah nekat keluar cuma pakek lengan pendek!"

Dia noleh, tersenyum tipis. Lalu mengambil selimut dan memakainya dalam diam.

Aku berdecak lirih, mendongak menatap langit yang masih gelap dengan ribuan bintang yang senantiasa menemani malam sang bulan.

Bintang saja bisa so sweet, gimana sama kalian?

Aku berdehem, berjongkok dengan jarak dua meteran dari dia. Ikut membungkam mulut, menatap sunyi-nya air danau.

Mengerjap, lalu menoleh pada cowok itu, "kalau boleh tau, lo kenapa bisa sampai babak belur gitu?"

Dia mengulum bibirnya, menoleh kearah ku dengan satu alis terangkat. "Habis nolong Dara dari preman."

Ouh' karena cewek itu.

Helaan napas berat keluar dari mulut ku, iseng mengambil batu kecil dan melemparkannya ke danau. Hingga menciptakan gelembung kecil di air itu.

"Terus kemana dia? Kenapa gak ngobatin luka lo?"

Perasaan keingintahuan itu memuncak, hingga akhirnya keluar begitu saja dari mulut ku.

"Gue maunya elo."

Aku menoleh dengan kerutan tipis, tidak mendengar ucapan cowok itu karena memang sangat lirih. "Apa? Gak kedengeran."

Dia menoleh, masih mempertahankan senyum kecilnya, "gak papa, makasih Nes."

Aku tertegun, terlebih saat manik tajamnya menatapku dengan lembut. Aku buru-buru berdehem dan membuang muka.

"Gue kira lo udah gak peduli sama gue."

Tidak menoleh kearahnya, karena aku pun juga bingung mengapa aku mau merepotkan diri hanya karena cowok itu.

"Kenapa lo menjauh?"

"Eugh?"

Cowok itu mengulum bibirnya, tatapannya lurus kedepan.

Aku mencoba untuk menguasai diri, mengambil napas lalu menghembuskan napas panjang, "karena kita mantan."

"Emang mantan gak bisa jadi temen?"

Maps Koplak! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang