19. Ketenangan

50 18 1
                                    

Happy Reading ❣️❣️
.....

06.45

Dihari selasa,

Aku berjalan menuruni tangga dengan mengendong tas kecil polos. Sesekali bersenandung ria mengikuti irama musik yang ke airpod.

Kaki ku melangkah menuju meja makan, mengambil roti tawar tanpa selai dan langsung melahapnya dengan kepala terangguk-angguk mengikuti irama musik.

"Emak, Nessy berangkat sekolah dulu...."

"Mama lo keluar, beli sayuran katanya."

Mulut ku yang masih mengunyah roti langsung tertutup rapat, sontak tubuh ku berbalik mencari sumber suara itu berasal.

"Elo?? Ngapain kok bisa disini? Sejak kapan?" Pekik ku melotot lebar.

"Gak sengaja lewat rumah lo, sekalian mampir aja." Sahutnya sekilas menatapku dan kembali melihat ponselnya.

"Ohh, jadi kemarin lo nginep di rumahnya Om Arga?"

Dave-cowok yang duduk manis di ruang tamu rumah ku- mengangguk dalam diam.

"Udah sarapan?" Tanyaku membuka obrolan dengan canggung.

"Udah."

Aku mengangguk kikuk memilih cepat-cepat menghabiskan roti tawar ku. "Mau berangkat kapan nih, udah agak siang."

Dave mematikan ponselnya dan beranjak dari sofa, "lo gak makan nasi?"

"Enggak, gak terbiasa makan berat."

"Pantesan tulang semua."

Aku mendelik spontan mencebik kesal. "Emang dari sananya gue kurus, susah buat nambah berat badan. Eh...tapi body gue bagus ya, jangan menghina gitu dong." Gerutu ku memakai masker sebelum berjalan keluar rumah.

Aku melajukan motorku terlebih dahulu lalu disusul oleh Dave dengan motor sport biru yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.

Kami sampai di sekolahan setelah 15 menit perjalanan kesekolah. Sebelum beranjak, aku terlebih dahulu berkaca untuk memperbaiki tataan kerudung ku yang sedikit rusak karena terpaan angin sewaktu perjalanan.

"Woy, Nes!!!......Ehh, kok bisa barengan gitu berangkat nya?"

"Nes, jangan coba-coba selingkuh dari gue dong." Rengek Alfa berkacak pinggang saat melihat ku datang bersama Dave.

"Apaan sih lo, gak jelas banget. Orang searah juga." Sahut ku menatap jengah Alfa yang kini terkekeh geli.

"Gak papa deh, Abang Ikhlas asal bebeb Nessy gak lupain abang." Seru Alfa mengedipkan satu matanya dengan muka ngenit.

Aku mencibir keras, "gak cocok sama muka lo!" Hina ku sambil terkekeh geli.

Dave berjalan di samping ku, masih bermain ponsel tanpa memperdulikan bacotan dua cowok itu. Sekarang mata ku menoleh mencari Rendra yang belum keliatan batang hidungnya, "Rendra mana?"

"Ya Allah, Nes!! Ada abang Alfa di sini yang selalu nemenin, malah nyari cowok lain!" Ketus cowok itu berhasil membuat mulut ku menganga lebar.

"Najis!!!"

"Ahaaha dikatain najis!!! SUKURIN!" Heboh Riko namun langsung terdiam ketika berhasil mendapat jitakan dari Alfa. "Anjing!"

Kita berempat berjalan beriringan menuju lapangan indoor yang sudah banyak suara bising dari dalam.

"Bujuk gile rame banget?"

Aku mengendikkan bahu tetap berjalan mengikuti langkah Dave yang lebih dulu berjalan memimpin.

Maps Koplak! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang