24. Dari Yes Ma'am, Jadi......

26 8 1
                                    

....

Minggu pagi, pagi yang sangat cerah secerah senyum mantan, idih. Aku bergidik ngeri membayangkannya. Harusnya hari ini, hari bahagia buatku. Bukan....bukan bahagia karena mau ketemu mantan. Tapi hari dimana aku terbebas dari segala beban.

Aku sudah siap dengan penampilan yang rapi. Beralih keluar kamar bertepatan dengan suara bell pintu utama berbunyi.

"NESSY BUKA PINTUNYA!!

Aku menoleh ke dapur sekilas, lalu melengos malas, "iya mak." Sahut ku singkat dan langsung berlalu untuk membukakan pintu.

Clek....

"Pagi mantan."

Shit!!!

"Oh, sorry kita gak kenal kan ya. Gue tutup kalau gitu pintunya."

"Eh.....ehh durhaka lo sama mantan!" Sergahnya semakin membuat ku gedeg.

"Emang mantan itu siapa? Sok-sokan mulia. Adanya mantan itu patut dijauhi karena penuh dengan dosa!" Semprot ku berdecak keras.

Dia terkekeh pelan, sembari membenarkan letak kacamatanya yang sedikit turun.

"Karena lo gak bisa lupa sama gue, makanya dosa itu." Sahut nya mengusap kepala ku yang tertutup kerudung.

Aku mencebik, menepis tangannya kasar. "Sotoy!!"

Tidak ingin memperlama waktu, aku langsung membuka lebar pintu utama. Bermaksud menyuruh nya masuk.

"Eh ada Nak Rafael. Makan dulu sini, baru belajar."

Dia tersenyum kikuk, dan mengangguk pelan. "Eh iya tante. Maaf, jadi malah ngerepotin." Cetusnya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Mama heboh seperti biasa, "ya gak papa. Malah baik kalau gitu, emak bosen makan berdua mulu sama Nessy."

Damn it!!! Aku lagi! Bisa gak sih, jangan memakai namaku untuk menjadi sumber berbagai alasan.

Selesai sarapan, kita berdua langsung menuju ke ruang tamu. Dia membuka laptop menyimak penjelasan yang di jelaskan oleh guru Biologi lewat Zoom. Sedangkan aku sibuk meng-scroll Instagram sambil cuci mata lihat cogan-cogan selebgram.

Kalau ada yang bertanya kenapa di hari libur, dia tetep pelajaran-nge-zoom. Karena bentar lagi mau ulangan kenaikan kelas sementara jam sekolah yang harusnya digunakan untuk daring, digantikan untuk persiapan olimpiade senin besok, jadinya ya semacam jam belajar tambahan diluar jam sekolah, khusus peserta olimpiade.

Enggak enak ya? Iya, emang enggak enak banget.

Walau kadang-kadang aku mencuri pandang ke layar laptopnya, untuk melihat...... Dara. Yang memang sekelas sama dia.

Ditengah kegabutan ku, suara dering notifikasi dari sebuah pesan di akun Instagram muncul. Tertera nama pemilik akun seperti biasa.

Sa_nes

Dulu aku selalu mengira kalau pemilik akun dengan nama Sa_nes itu cowok di samping ku ini. Tapi sekarang aku mendadak jadi ragu.

Masalahnya Rafael masih anteng menyimak penjelasan guru belum ada tanda-tanda dia membuka ponsel sejauh ini.

Terus, Sa_nes ini siapa dong?

Isi pesan nya gak jauh-jauh dari yang namanya belajar.

Kayak,

Semangat belajarnya ya :)
07.55

....

"Lo dari tadi ngalamun mulu. Kenapa?.....atau grogi karena ada gue?"

Maps Koplak! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang