Prolog [Revisi]

126K 9.9K 1.1K
                                    

Pagi yang cerah, menggambarkan pemandangan kota begitu memukau, burung-burung berkicau merdu, udara dingin akibat sisa hujan lebat semalaman dan matahari bersinar dengan terangnya.

Tetapi tidak seindah dan secerah hidup nya seorang gadis bernama Anika Aneswari. Yang mana orang sedang santai di rumah sambil menikmati cuaca pagi hari tidak bagi gadis manis ini, sekarang ia telah kalang kabut menyiapkan peralatan kuliahnya.

"Tadi sepatu nya gue taruh di mana ya, astaga otak gue kok pikunan amat yaa." Ujar Anika sambil mondar mandir dan membongkar seluruh isi kos-kosannya.

"Ketemu juga kan Lo, dah sepatu mau jebol di depan pake sembunyi-sembunyi. Miris kali hidup lo." geruta Anika pada sepatunya sendiri.

Setelah merasa semuanya sudah selesai, Anika pun langsung buru-buru keluar dari kosannya. "Jangan sampai gue terlambat di kelasnya tu dosen botak, bisa abis riwayat hidup gue." ujar Anika sambil berlari menyusuri jalan raya yang sedang ramai.

Saking terburu buru ya Anika tidak melihat kanan kiri ketika nyebrang dan

Bruk

Akkkhhhhhh

Anika jatuh dengan tidak elitnya, yaitu nyangkut di got akibat tabrakan dengan becak tadi.

Semua orang yang menyaksikan nya tak sanggup menahan tawa mereka dan ada sebagian penonton yang merekam peristiwa tersebut.

Anika yang saking malunya pun ingin menangis rasanya, apalagi tugas yang baru saja ia selesai kan tadi malam ikut kejebur got membuatnya panik.

"Ya Tuhan tugas gue, gimana ni pasti gue Bakan di marahi dosen kalau begini." batin Anika miris.

"Dari pada di marahi dosen, terus kalau gue keluar dari got ini juga malu mending pura-pura pingsan aja biar dikira kecelakaan gituu xixixi." batin Anika tertawa geli sambil memejamkan matanya agar aktingnya lebih memadai.

Orang orang yng melihat Anika tak bangun bangun pun segera menghampiri Anika yang masih berada di dalam got itu.

"Astaga, ternyata dia pingsan."

"Iya, ayok pak bantuin Mbak ini baru kita bawa ke rumah sakit." ucap si tukang becak yng menabrak Anika tadi merasa bersalah.

"Iya ayo!"

Entah karena terlalu pintar akting atau mengantuk Anika benar-benar tertidur pulas, mungkin kelelahan mengerjakan tugas semalaman, padahal tu tugas malah santuy berenang indah di got.

*****

Di sebuah rumah sakit terdapat seorang gadis yang sedang tertidur pulas di ranjang.

Matanya pun mulai terbuka sedikit demi sedikit untuk menyesuaikan cahaya yng masuk. Setelah matanya terbuka sempurna sang gadis pun mulai melihat sekelilingnya.

"Anjir, gue beneran di bawa ke rumah sakit ni. Memang bakat gue jadi artis tidak dapat di ragukan lagi." Ujar gadis itu yang tak lain dan tak bukan adalah Anika Aneswari.

"Seumur-umur hidup gue baru kali ini tiduran di rumah sakit, ternyata adem ya." Anika sambil melihat lihat barang-barang yang berada di ruang itu.

Cklek

Anika pun mengalihkan tatapannya ke arah pintu melihat seorang dokter lelaki yang sudah berkepala tiga itu.

"Bagaimana dengan keadaan anda sekarang?" Tanya dokter yang bernama Bram

"Baik dok, saya merasa sudah sehat dan bugar." Jawab Anika dengan semangat.

"Baguslah kalau begitu." Ucap dokte Bram.

I became an extra character [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang