Adeeva saat ini, memandang Sammuel yang masih terdiam dengan dengan wajah memerah.
Setelah mendengar pemberitahuan sistem tadi, Adeeva sangat takut bila Sammuel terobsesi padanya.
" Sam, Lo gakpapa kan? " Tanya Adeeva mengagetkan Sammuel.
Sammuel tiba-tiba memandang dalam Adeeva seperti ada yang ingin ia sampaikan.
" Va, gue rasa...."
" Waduh, jangan-jangan Sammuel mau mengungkapkan perasaannya, gue belum siappppp. " Batin Adeeva histeris.
" Gue suka sama Lo. " Ungkap Sammuel dengan satu tarik nafas.
Sungguh, Sammuel sangat gugup saat ini. Ia takut Adeeva menolaknya, ia takut Adeeva membencinya setelah ini, Dan ia takut Adeeva tidak mau menemuinya. Segala pikiran negatif menghantui Sammuel, tapi Sammuel harus mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya ia takut terlambat, dan Adeeva jadi milik orang lain.
Suasana menjadi hening di ruangan itu, Adeeva sedang bingung harus menjawab apa.
" Hahahahahaha becanda Lo lucu juga Ngab. " Tawa Adeeva lepas dengan memukul keras bahu Sammuel sambil tertawa ngakak.
Sammuel yang mendengar itupun, menggeram marah. Bisa-bisanya Adeeva menganggap perasaannya ini hal percandaan.
" Gue serius Adeeva Larina Agatha! " Tekan Sammuel sambil menatap lekat mata coklat Adeeva.
Mendengar ucapan serius Sammuel, Adeeva menghentikan tawanya. " Sudah gak ada cara buat menghindar." Batin Adeeva.
" Kalau bener ucapan Lo serius, gue minta lupain perasaan Lo itu Sammuel." Ucap Adeeva datar.
Sakit. Itulah yang Sammuel rasakan saat ini, ia baru pertama mengalami perasaan seperti ini dan perempuan cantik di depannya dengan mudah mengatakan hal seperti.
" Gue gak bisa. " Jawab Sammuel singkat, memandang marah Adeeva saat ini.
Mendengar ucapan Sammuel Adeeva menghela nafas gusar, Sammuel ini keras kepala dan semua ucapannya itu harus di patuhi.
" Yang Lo rasakan ke gue itu bukan rasa suka, ataupun cinta Sam. Gue bisa lihat di mata Lo itu adalah perasaan obsesi yang kuat. Jadi, gue mohon Lo lupain perasaan Lo karena bukan cuma Lo yang sakit tapi gue juga Sam. " Ucap Adeeva mencoba menyadarkan Sammuel.
Sammuel menunduk mendengar ucapan Adeeva, ia mengepalkan tangannya sangat kuat. " Ternyata gue bisa ngerasain hal yang sesakit ini selama gue hidup. " Batin Sammuel.
" Sam, guee me..."
" Lo gak berhak mengatur perasaan gue Adeeva. " Potong Sammuel berucap lirih sambil menunduk.
Sammuel mengangkat kepalanya dan kembali menatap lekat gadis cantik di depannya itu. Bisa di lihat dengan jelas oleh Adeeva, mata Sammuel sekarang memerah entah itu ia menahan tangis atau sedang marah.
" Tau apa Lo tentang perasaan gue va! Lo gak tau apa-apa. Tiap malam gue gak bisa tidur mikir segalanya tentang Lo. Setiap saat gue takut, takut Lo jadi milik orang lain. Dan saat Lo dekat dengan lelaki lain, Lo tau? Hati gue sakit va, sangat sakit. Gue kira selama gue hidup gak pernah ngerasain hal sesakit ini, tapi Lo seenaknya datang dan memberi perasaan sakit itu ke gue. " Bentak Sammuel pada Adeeva, tidak bisa di pungkiri saat ini mata Sammuel mengeluarkan air mata.
Adeeva yang melihat Sammuel seperti ini pun terkejut, ia tidak mengira situasi nya akan jadi seperti ini.
" Sam, dengerin gue dulu gu..."
Lagi-lagi ucapan Adeeva terpotong oleh Sammuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became an extra character [END]
Teen Fiction{MASIH DALAM PROSES REVISI.} Hidup Anika Aneswari bisa di katakan biasa saja, seperti wajah pas-pasan, uang pas-pasan, Dan lainnya semuanya extra pas-pasan. jika ditanya Anika dari keluarga mana, maka ia akan menjawab " Saya anak dari panti, kenapa...