Adeeva membalas pelukan Sammuel sambil mengelus punggung Sammuel yang bergetar karena menangis, Adeeva sadar Sammuel seperti ini juga karena kesalahannya.
Andai ia mendengar kan saran sistem agar lebih berhati-hati jika berhadapan dengan semua karakter novel ini, semuanya tak akan seperti ini.
Tapi karena kekerasan kepalanya, ia membuat Sammuel jadi seperti ini. Tapi, bukan hanya Sammuel korban kecerobohan Adeeva seseorang pun juga sudah di buat hancur oleh Adeeva. Dan sepertinya Adeeva belum tau tentang ini.
Adeeva sangat pegal sekarang, Sammuel belum juga melepaskan pelukannya. Padahal ini sudah 10 menit mereka di posisi kek sekarang.
" Sam, udah ya. Kamu harus banyak istirahat." Ucap Adeeva lembut dan mengelus lembut rambut Sammuel yang di pelukannya.
Sammuel menggeleng cepat, dan tambah mengencangkan pelukannya.
" L-lo beneran kasih gue kesempatan kan Va? " Ucap Sammuel pelan.Mendengar itu Adeeva tersenyum geli, mengapa Sammuel sekarang ini bertingkah seperti bocah sih. Adeeva kan jadi gemas sendiri.
" Iya Sam, gue akan berusaha untuk menerima perasaan Lo. " Jawab Adeeva lembut. Mendengar itu Sammuel melepas kan pelukannya dan menatap Adeeva serius di depannya.
" Berarti, Lo sekarang pacar gue. Adeeva Larina Agatha adalah milik seorang Sammuel Marcello Parcer Pratama,sekarang maupun di masa depan. " ucap Sammuel sambil menatap Adeeva tegas.
Mendengar itu Adeeva hanya mengangguk, toh dia harus ngelakuin apa lagi. Kalau ditolak Sammuel akan bunuh diri kek tadi.
Melihat persetujuan dari Adeeva pun, Sammuel tersenyum lebar dan langsung memeluk Adeeva erat lagi.
" Terimakasih Va, terimakasih. Gue benar-benar cinta sama Lo, gue mohon Lo jangan tinggalin gue. " Ucap Sammuel di pelukannya Adeeva.
" Iya Sam, udah ya jangan bahas kek gitu lagi. Sekarang Lo harus banyak istirahat, Lo baru aja siuman tadi. " Jawab Adeeva, lalu menyeret Sammuel lembut kembali ke ranjangnya.
Mendengar ucapan Adeeva, Sammuel cemberut kesal.
" Aku,Kamu Adeeva. Bukan gue,Lo. Sekarang itu kita udah pacaran. " Ucap Sammuel kesal.Adeeva hanya tersenyum geli, melihat tingkah Sammuel sekarang.
" Iya sory, sekarang kamu istirahat ya. " Ucap AdeevaSammuel mengangguk senang, dan merebahkan tubuhnya di ranjang di kasur. Sambil memegang tangan Adeeva erat, ia takut Adeeva akan pergi lagi.
Adeeva saat ini duduk di kursi yang telah di sediakan di samping ranjang Sammuel.
" Kamu gak boleh kek tadi lagi Sam, itu bahaya. " Peringat Adeeva.
" Aku kek gitu juga kan karena kamu." Balas Sammuel sambil mencium tangan Adeeva yang berada di genggaman nya.
Mendengar itu Adeeva hanya menghela nafas gusar, ia sangat malas jika berurusan dengan Sammuel yang sifatnya sudah kek gini.
" Ya udah, kamu tiduran lagi ya. Aku mau ke kantin rumah sakit sebentar mau beli makanan, soalnya dari tadi pagi aku belum makan. " Pamit Adeeva setelah melihat jam menunjukkan pukul 19:30 pantesan saja perutnya sudah keroncong dari tadi.
Sammuel menggeleng keras dan menggenggam tangan Adeeva erat, tak mau melepaskan nya.
" Sam " peringat Adeeva.
" Kamu disini aja, temeni aku ya. Aku kan belum sembuh, nanti aku suruh bodyguard ku beliin kamu makanan. " Mohon Sammuel sambil memandang Adeeva melas.
" Sebentar aja Sam, lagian kantinnya dekat dari sini. " Bujuk Adeeva. Ia sangat malas jika Sammuel bertingkah manja di saat ia juga sedang lapar seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became an extra character [END]
Fiksi Remaja{MASIH DALAM PROSES REVISI.} Hidup Anika Aneswari bisa di katakan biasa saja, seperti wajah pas-pasan, uang pas-pasan, Dan lainnya semuanya extra pas-pasan. jika ditanya Anika dari keluarga mana, maka ia akan menjawab " Saya anak dari panti, kenapa...