Malam pun berganti menjadi pagi, sang Surya muncul dengan gagahnya.
Disinilah Adeeva sekarang, di dapur sedang sarapan pagi sebelum mengahadapi peperang untuk menghadapi para tokoh-tokoh novel yang setiap hari membuat kepalanya ingin botak saja.
"Gue harus ngisi tenaga yang banyak buat memulai drama hari ini." Ucap Adeeva sambil memakan sandwich nya dengan lahap.
"Selamat pagi tuan, selamat memulai hari baru."
Adeeva yang mendengar itupun hanya mengangguk sambil terus memakan sarapannya.
"Apa anda sekarang sudah siap untuk memulai misi Anda yang ketiga kalinya?"
"Siap tidak siap, gue harus siap karena percuma juga gue bilang tidak siap orang misinya gak boleh di tolak." Omel Adeeva sambil meminum jus apel di gelasnya.
Selain pencinta Korea, Adeeva juga salah satu orang yang maniak dengan buah apel.
Sistem yang mendengar itupun mengaktifkan mode bisu, ia salah mengucapkan kata sekarang. Padahal ia sudah berusaha menyusun kata sebaik mungkin agar tuannya tidak selalu marah.
"Apa misi hari ini?" Tanya Adeeva sambil sambil berjalan meninggalkan kawasan dapur.
Misi ketiga:
( Memberikan bekal sarapan pagi pada tokoh novel pria bernama Ares Aldwin Adhitya.)
Hadiah jika misi berhasil:
(Mendapat kan 100 point tambahan dan extra bonus yaitu Pengharum tubuh alami.)
Jika misi gagal :
(Poin dikurangi sebesar 100 point.)
"LO BILANG GUE HARUS HATI-HATI SAMA PARA TOKOH-TOKOH NOVEL ITU, TAPI KENAPA LO NGASIH GUE MISI YANG SEPERTI INI HAA!!!!" Ucap Adeeva emosi.
"Tuan, i itu sudah di atur."
"Siapa yang ngatur, biar gue pites palanya." Tanya Adeeva dingin.
"Atasan saya tuan."
"Emang lo punya atasan?" Tanya Adeeva penasaran.
"Iya dong!"
"Kok ngamok! Siapa atasan mu itu." Tanya Adeeva ingin tahu.
"Author tuan:)"
Adeeva yang mendengar itupun, memandang sistem dingin lalu balik lagi menuju kedalam dapurnya.
"Tuan anda tidak bermaksud menolak misi ini kan?"
"Tidak, kalau gue pikir-pikir lagi. Kemaren dia sudah kasih gue makanan siang jadi ini sebagai balasan terimakasih dari gue." Ucap Adeeva sambil menyiapkan sandwich.
"Tuan jangan bilang, anda ingin mengasih target sarapan dari sisa makanan anda tadi."
"Iya kenapa memangnya? Toh dia gak tau juga kan." ucap Adeeva santai lalu pergi sambil merentang bekal yang berwarna pink dengan gambar hello Kitty.
"Tapi tuan, target adalah orang yang pemarah. Jika tau tuan mengasih ia makanan bekas anda nanti anda akan terkena masalah lagi."
"Apa kau yakin Ares bisa marah padaku?" Tanya Adeeva menatap sistem dengan senyum meremehkan.
"Sepertinya tidak tuan, di lihat dari sifat target jika sedang bersama anda."
"Tuh tau." Ucap Adeeva santai lalu berjalan meninggalkan kawasan apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became an extra character [END]
Teen Fiction{MASIH DALAM PROSES REVISI.} Hidup Anika Aneswari bisa di katakan biasa saja, seperti wajah pas-pasan, uang pas-pasan, Dan lainnya semuanya extra pas-pasan. jika ditanya Anika dari keluarga mana, maka ia akan menjawab " Saya anak dari panti, kenapa...