06. Para tokoh-tokoh novel [Revisi]

55.5K 7.4K 174
                                    

Suasana kantin yang semulanya ramai menjadi hening akibat teriakan dari seorang gadis yang berada di depan pintu kantin.

Mereka pun semuanya mengalihkan tatapan mereka kearah datang suara teriakan itu.

Dan apa yang mereka lihat membuat mereka terpukau karena di arah suara tadi berdiri seorang gadis yang sangat cantik sedang tersenyum dengan mata berbinar-binar sambil melambaikan tangannya untuk salah satu siswa famous di sekolah ini.

Raka pov

Saat ini gue lagi di kantin sekolah, gue kepikiran Adeeva dari tadi sampai sekarang dia belum membalas pesan ataupun mengangkat telepon gue.

"Apa dia gak jadi sekolah disini?" gumam gue kepikiran.

"Eh Ka, bengong aje lu kesambet baru tau!" Ucap Ray sambil ngagetin gue.

Gue yang dengar itupun cuma cengengesan tanpa dosa.

"Mikir apa?" Tanya Ares, tumben banget ni anak omong pikir gue dalam hati.

"Gak ada, gue cuma kepikiran kenapa semenjak Aksa izin ke toilet dia jadi senyum-senyum sendiri kek gitu." Sindir gue yang melihat Aksa menopang dagunya sambil tersenyum gitu.

Mereka yang mendengar penjelasan gue pun mengalihkan tatapannya pada Aksa saat itu.

Mereka yang di meja itupun memandangi Aksa jijik melihat ekspresi bocah itu seperti sedang jatuh cinta.

"Sebenarnya pas gue jemput dia, dia udah kek gini di koridor sekolah tadi." Jelas Leon sambil memandang sendu Aksa.

Ia takut Aksa menjadi stress akibat sering ngehalu yang tidak pernah kesampaian itu.

"Sakit kah dia?" Tanya gue sama mereka semua. Yang di balas hendikkan bahu dari mereka, yang berarti mereka tak tahu.

"Sa, lo gakpapa kan? Kalo lo sakit mending ke RSJ aja yok." Ucap Ray tanpa dosa.

Aksa yang mendengar itupun menatap Ray tajam lalu menggeplak kepala kosong buaya darat itu.

"Sembarang lo kalau omong!" Hardik Aksa

"Ya lo dari tadi kita perhatiin senyum-senyum terus, mana senyuman lo gak ada manis-manis nya lagi." Jawab Leon ngegas.

Aksa yang mendengar itupun sontak menatap binar ke arah Leon.

Mereka yang melihat tatapan Aksa ke Leon pun jadi bergidik ngeri.

"Sa, jangan bilang lo....."

Ucapan gue terpotong dengan Aksa yang tiba-tiba mengguncang tubuh Leon keras.

"Yon, lo ingat kan yang gue bilang ketemu sama cewek cantik di koridor." Ucap Aksa semangat.

Leon pun hanya mengangguk polos.

"Pokoknya gue harus dapatin nomor ponsel nya, gilaa dari tadi gue kepikiran anjir." Umpat Aksa

" Yon, emang cewek cantik gimana sih?" Tanya Rey menjadi  semangat juga.

Mereka yang mendengar itupun hanya memutar bola mata malas, Ray kalau urusan begini semangatnya langsung membara.

"Gak tau, mungkin cewek cantik modelan kek Mumu." jawab Leon polos-polos bangsat.

Aksa yang mendengar itupun, ingin bersuara tapi di dahului oleh tawa pecah sahabatnya itu.

Mumu adalah siswi perempuan yang gendut dan centil, selalu menempel dekat Aksa jika bertemu. Sampai-sampai ia memanggil Aksa  Ayang Sasa.

Saat sedang tertawa keras akibat ucapan Leon tadi kami semeja di kagetkan dengan teriakan keras, yang memanggil nama gue. Sontak gue berhenti tertawa.

I became an extra character [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang