29. rumor

24.7K 4K 914
                                    

Lama Adeeva menangis dalam pelukan Ares, sampai dimana saat ini hati dan jiwa Adeeva mulia tenang dan kembali seperti semula.

" Sorry Al, seragam Lo jadi basah gara-gara gue nangis. " Ucap Adeeva dengan rasa bersalah.

" Gakpapa santay aja, gimana sekarang kondisi Lo? Udah tenang kan? " Tanya Ares khawatir.

" Yah, btw makasih pelukannya. " Jawab Adeeva tersenyum manis.

" Gue siap, kapan pun Lo butuh itu Adeeva. " Batin Ares ,

" Iyah, emang Lo ada masalah apa. Hmmm kalau Lo mau, Lo bisa cerita ke gue siapa tau gue bisa bantuin elo. " Tawar Ares memandang Adeeva lembut.

Mendengar itu, entah mengapa hati Adeeva merasa hangat. Sebenarnya Ares ini merupakan tipe semua para kaum wanita. Ganteng, baik, ramah, kalem dan yang poin utamanya adalah ia KAYA.

tapi Adeeva merupakan tipe wanita yang tidak mudah membagi masalah pribadinya pada orang lain, walaupun itu adalah orang dekat nya.

" Keknya ini udah istirahat ya, gue ke kelas dulu Gea pasti nyariin gue. Bay " ucap Adeeva mengalihkan pembicaraan dan segera pergi dari sana meninggalkan Ares yang menatapnya sendu.

" Kenapa Lo selalu menghindar dari gue va, apa ini artinya gue harus berhenti perjuangin Lo ." Batin Ares lirih.

Sedangkan Adeeva saat ini menghela nafas lega, untung saja ia bisa lari dari Ares. Dan segera berjalan menuju kelasnya.

Lo tau gak, Mutiara dkk di keluarin dari sekolah ini.

Sumpah demi apa! Gue baru tau njir

Dengar-dengar juga, keluarga mereka semuanya juga bangkrut

Kok bisa ya?

Dengar-dengar sih, ini semuanya ulah Sammuel. Karena Mutiara dkk ganggu dia di rumah sakit gitu.

Dll

Adeeva mendengar itu seakan menulikan telinganya, masalah ini sudah ia bahas dengan Sammuel tadi malam.

Sammuel memang menuruti keinginannya untuk membebaskan Mutiara dkk, tapi sebagai balasannya Sammuel akan menghancurkan kehidupan Mutiara dkk serta keluarganya. Mendengar itu Adeeva menyetujui nya, toh ia juga malas jika Mutiara dkk di bebaskan pasti mereka tidak akan berhenti mencari masalahnya dengannya. Dari pada mereka bertiga di perkosa dan dibunuh, lebih baik mereka disiksa secara perlahan-lahan dengan menghancurkan kehidupan mereka terlebih dahulu dan jika mereka masih membuat masalah malaikat pencabut nyawa siap menerima mereka. Soo, Adeeva kurang baik apa coba:)

" ADEEVA LO BOLOS KENAPA GAK AJAK GUE HAAA!! " suara toa masjid menggema pada saat Adeeva menginjakkan kakinya memasuki kelas.

Adeeva sontak menutup telinganya, dan menatap sang pelaku yang saat ini hanya menyengir lebar.

Untung saja, dikelas ini hanya tinggal mereka berdua. Sebab semua orang sedang di kantin.

" Bisa gak sih gak usah teriak ha! Gue gak tuli juminten. " Kesal Adeeva.

" Hehehe sorry Ngab, gue kebawa suasana. " Kekeh Gea.

Adeeva hanya memutar bola matanya malas, dan langsung duduk di bangkunya.

" Va, Lo tau gak? " Heboh Gea sebelum memulai acara gibahnya.

" Ngak, kan Lo belum kasih tau ogeb. " Sarkas Adeeva.

" Sensi amat lu, lagi PMS kah? " Tanya Gea

" Ngak Ge, emang Lo mau omong apa hmm " tanya Adeeva sabar, jika tidak gadis di sampingnya akan terus mengoceh hingga bel masuk nantinya.

I became an extra character [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang