34. Keluarga

27.4K 4.7K 1.6K
                                    

Keempat pria itu masih menatap Adeeva tanpa kedip, dari mana datang gadis cantik ini pikir mereka.

Sedangkan Adeeva melangkah ke arah empat pria tampan itu dengan semangat, bagiamana pun caranya ia harus bisa menumpang dengan mereka. Tekad Adeeva.

" Wajah itu? " Batin salah satu pria dari keempat pria itu.

" Ha-hay sebelumnya gue minta maaf udah berhentikan mobil kalian tiba-tiba. Tapi, gue gak punya cara lain. Gue udah dari tadi di sini tapi gak ada satu pun kendaraan yang lewat, jadi gue terpaksa harus ngelakuin tindakan bahaya seperti tadi. " Jelas Adeeva panjang setelah sampai di hadapan keempat pria itu.

" Lo-lo siapa? " Tanya salah satu dari mereka yang menatap Adeeva dengan ekpresi sulit di artikan.

Sedangkan Adeeva yang ditanya seperti itu pun bingung sendiri.
" Gue bukan siapa-siapa, gue cuma orang baru di sini. Gue baru datang kemaren dari Indonesia. " Jawab Adeeva polos.

" Lo si-siap? " Tanya pria itu lagi dengan mata berkaca-kaca memandang Adeeva.

Adeeva mengernyit dahinya heran.
Adeeva sungguh bingung harus jawab apa sekarang ini!

" Van, kontrol emosi Lo. " Peringkat pria itu datar .

" Ngak bisa, kalian lihat wajahnya. Kalian ngerti maksud gue apa kan. " Tanya Kevan keras

Keempat pria ini tak lain adalah Kevan dkk teman Vera, mereka sehabis dari Mall  rencananya ingin pulang tapi di tengah jalan seorang gadis menghadang jalan mereka.

Mendengar ucapan Kevan tadi ketiga temannya mengangguk setuju, bagaimana pun juga wajah Adeeva ini benar-benar mirip dengan mommy Kevan.  Yang membedakan nya hanya bola mata dan rambut gadis itu.

" Ada apa dengan muka gue? Apa bedak gue luntur, tapi kan gue gak pernah pake bedak njing. " Batin Adeeva bingung.

Saat Adeeva ingin membuka mulutnya, ia di kejutkan dengan pelukan erat dari salah satu pemuda di depannya.

Adeeva masih bingung dengan posisinya sekarang, tangannya gatal sekali ingin membalas pelukan itu cogan mumpung gratis.

" E-ehhh ini maksudnya apa woy. " Pekik Adeeva berusaha melepaskan pelukan Kevan.

Kevan tetap tak mau melepaskan pelukannya, sudah bertahun-tahun ia menahan rindu ini pada adiknya dan sekarang Tuhan telah memberikan ia kesempatan seperti ini . Ia tak akan melepaskan adiknya sampai kapanpun, sudah cukup selama beberapa tahun ini keluarganya hancur dan sekarang saatnya keluarganya hidup bahagia.

Dapat Adeeva rasakan punggungnya saat ini basah karena air mata pria asing di pelukannya, entah kenapa Adeeva tiba-tiba kepikiran Sammuel.

Dengan keras Adeeva menggeleng kan kepalanya keras, ia malas mengingat wajah pria itu lagi.

Dengan sekuat tenaga Adeeva mendorong keras pria yang memeluknya ini, Kevan yang didorong pun terpaksa melepaskan pelukannya dan menatap Adeeva lembut.

" Lo Siapa? Kenapa tiba-tiba meluk gue sih. " Kesal Adeeva.

Saat Kevan ingin membalas perkataan Adeeva, ia di kagetkan dengan datangnya puluhan mobil berwarna hitam di tempat ini.

Kevan sangat tahu siapa yang datang saat ini, orangnya yang mempunyai ratusan banyak sekali bodyguard dan mobil khusus untuk semua bodyguard nya. Siapa lagi kalau bukan..

" CUCUKU " teriak pria paruh baya yang cepat-cepat keluar dari mobilnya menghampiri Adeeva yang berdiri dengan wajah bodohnya.

" Mati gue " Batin Adeeva

I became an extra character [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang