Mata mereka semuanya berkaca-kaca melihat gadis itu, sungguh! Banyak yang ingin mereka ucapkan tapi mulut mereka sangat sulit untuk mengungkapkannya.
Sedangkan Adeeva pun tak kalah terkejut melihat wajah-wajah mereka semua." Parah gak sih ni, satu keluarga kenapa good looking semuanya!! Itu akik upssss maksudnya opah gue juga tua-tua masih cakep apa lagi abang-abang gue akhhhhhhhhh!!!! gue kek kena asupan cogan tiap hari kalau gini mah. " Batin Adeeva histeris.
" Sayang ayo jalan, kenapa berhenti hmm? " Tanya mommy Anna lembut.
Mendengar itu Adeeva tersentak kaget, dan langsung mengangguk dengan senyuman manis khas nya.
" Selamat datang di keluarga ini kembali princes, bagaimana tidur kamu tadi? Nyenyak gak? " Tanya opah Abraham lembut, saat sudah melihat anak menantu dan cucunya sudah sampai di meja makan.
Sebelum menjawab Daddy Leandro mempersilahkan Adeeva duduk di kursi dulu yang di tengah-tengah antara ia dan istrinya.
" Nyenyak banget sih opah, saking nyenyak nya tu ya Adeeva gak sadar kalau Daddy meluk Adeeva di samping jadi pas Adeeva bangun Adeeva kaget tu kan jadi Adeeva langsung tendang Daddy sampai jatuh di lantai. Adeeva berharap Daddy gak encok aja sih hahahahaha. " Tawa Adeeva keras sambil memukul meja makan, sudah menjadi kebiasaan Adeeva jika tertawa pasti tangannya gak bisa diam kek sekarang ini.
Daddy Leandro yang diceritakan seperti itu sebenarnya sangat malu, tapi melihat putrinya tertawa seperti sekarang apa pun akan ia lakukan demi melihat tawa itu meskipun mengorbankan harga dirinya yang sangat tinggi itu.
Opah Abraham dan mommy Anna ikut tertawa mendengar itu, sedangakan yang lainnya masih sibuk memperhatikan segala gerak gerik Adeeva.
" Hahahaha kamu bisa aja sayang, oh ya sekarang kamu makan ya? Kamu kan belum makan dari tadi. Anna tolong kamu ambilkan nasi untuk cucuku. " Suruh opah Abraham.
" Iya pah. " Jawab mommy Anna, dan mulai berdiri untuk mengambilkan makanan untuk putrinya dan juga suaminya.
Adeeva menopang dagunya di meja sembari menunggu makanan yang mommynya ambilkan, sambil matanya lihat-lihat semua orang di meja ini.
Saat matanya beratapan dengan mata Kevan yang di duduk di ujung meja dengan cepat Adeeva mengalihkan tatapannya, ia masih sangat jengkel dengan pria tampan itu yang sialnya adalah kakak kandungnya.
Dan tatapan Adeeva berhenti pada pria matang yang duduk persisi di depannya, Adeeva melihat pria itu sambil senyum-senyum sendiri.
" Ganteng banget njir, biarpun umurnya dua puluh keatas tapi itu menambah aura ketegasannya. Apalagi otot-otot nya itu bikin gue lemes woy. " Batin Adeeva yang terus memandangi pria di depannya.Sedangkan pria di depan Adeeva yang melihat ekpresi Adeeva sekarang tersenyum geli, ia tahu dan mengerti apa yang dipikirkan oleh adik kecilnya itu.
Adeeva yang merasa di tatap balik rasanya ingin pingsan.
" Mengapa cogan satu ini sangat menggoda imanku ya Tuhan. " Batin Adeeva." Sayang nih kamu makan ya, kalau kurang bilang aja. Pokoknya kamu harus makan yang banyak. " Ucap mommy Anna mengangetkan Adeeva dari lamunannya itu.
" Ahhh iya mom, makasih ya. " Ucap Adeeva gugup, sepertinya ia terperangkap dalam jebakannya sendiri.
Mommy Anna pun tersenyum lembut dan mengelus rambut Adeeva, dan kembali duduk di kursinya.
Adeeva mulai menyuap satu sendok kedalam mulutnya, dengan gemetar karena sangat gugup diperhatikan oleh pria di depannya itu.
Adeeva menelan makanannya dengan paksa, lalu melihat pria didepannya dan pria itu masih menatapnya dengan senyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became an extra character [END]
Teen Fiction{MASIH DALAM PROSES REVISI.} Hidup Anika Aneswari bisa di katakan biasa saja, seperti wajah pas-pasan, uang pas-pasan, Dan lainnya semuanya extra pas-pasan. jika ditanya Anika dari keluarga mana, maka ia akan menjawab " Saya anak dari panti, kenapa...