17. KASEP

537 95 11
                                    

--------


HAPPY READING

🐾🐾🐾

" kenapa lu mau nolongin gue? " tanya Lyodra pada Fajri yang masih setia menggendong nya.

" kasian "

Lyodra hanya memutar bola matanya jengah.

" Ji "

" hm "

" gue berat? "

" Lo bukan kantong kresek soalnya "

" kalo berat turunin aja, gue bisa jalan sendiri " Lyodra bersiap seakan turun, namun Fajri malah semakin mengeratkan pegangannya pada kedua kaki Lyodra agar ia tidak turun.

" udah anteng aja, ntar lagi juga sampe " tahan Fajri.

Lyodra menuruti perintah Fajri, sedari tadi yang menjadi daya tarik Lyodra adalah segaris luka di lengan Fajri.

lu juga punya luka Ji, tapi lu lebih peduli luka gue. ucap Lyodra dalam hati.

Sebenarnya ia bingung, ia harus bersikap bagaimana pada Fajri yang tiba-tiba datang dalam hidup diam nya? Kadang ia di buat kesal, namun di saat tertentu juga membuat nya sedikit nyaman.

" assalamualaikum.. "

Fajri masuk kedalam UKS yang sekarang sedang sepi. Fajri mendudukkan Lyodra di bibir brankar, lantas mendudukkan dirinya di kursi yang ada di samping brankar, lalu mengelap keringat yang bercucuran di wajahnya.

Fajri bangkit dari duduknya, lantas berdiri menuju kotak P3K yang terdapat di pojok dinding.

" duh, obat merah nya abis " gumam Fajri saat menemukan obat merah yang sudah habis di dalam nya.

" sshh.. Kenapa Ji? "

Fajri menoleh sekilas sambil memperlihatkan botol obat merah tadi " obat merah nya abis, tunggu bentar "

Fajri berkeliling ruangan mencoba mencari stok obat merah yang tersedia.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampakkan seseorang yang baru saja datang.

" permisii "

Fajri dan Lyodra kompak menoleh ke pintu. Seseorang berdiri terkesiap diambang pintu.

" Aji kan? Wee!! Baik ji? " ucap nya mengulurkan tangannya, bermaksud mengajak Fajri bertos ria.

" Dhanis " gumam Fajri tersenyum simpul, lalu menyahuti ajakan tos laki laki yang masuk tadi, sudah lama sekali ia tidak bertemu kakak kelasnya yang satu ini, mungkin sudah satu bulan? Belakangan ini laki laki itu sibuk mempersiapkan olimpiade nya.

" lu ngapain? " Dhanis memiringkan sedikit kepalanya, lebih tepatnya mengintip Lyodra yang tertutupi tubuh Fajri.

Dhanis tersenyum simpul " cewe baru? "

Fajri menonyor kening Dhanis begitu saja, membuat sang empu sedikit meringis.

" di kata gua pakboy! "

" Jii.. " seru pelan Lyodra.

" astaghfirullah!! " Fajri menepuk keningnya, bisa bisanya dia lupa.

" sorry sorry.. Gue lupa, masih sakit? Perih gak? " khawatir Fajri kembali mendekati Lyodra.

Lyodra spontan memukul bahu Fajri, membuat Fajri sedikit kaget.

" ya masih lah! " masih ada sisa air mata yang terlihat jelas di pelupuk mata gadis cantik ini.

Before You Say GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang