30. TWEET

209 50 4
                                    


--------

HAPPY READING

🐾🐾🐾


Sore hari setelah Fajri, Gilang, Zweitson, dan Fiki pulang dari sekolah, serta setelah menunggu Shandy yang baru saja bertemu kekasihnya, mereka bertujuh menuju rumah sakit yang merawat Fenly. Dengan sebuah parsel buah ditangan Farhan, mereka semua masuk ke ruang nomor 20 09 yang terletak dilantai dua.

"Heyyo! This is UN1TY!!"

Baru saja pintu dibuka, Fiki sudah heboh sendiri. Fenly terkekeh melihat tingkah si bungsu.

"Uwiuu.." sahut Fenly dengan suara kecil. Kondisinya masih terlalu lemah.

Farhan mengacak pelan rambut Fenly, masih ada balutan perban yang melingkar di kepalanya. "Gimana badan? Udah lebih baik?" Tanyanya.

Fenly tersenyum simpul. "Ya, gini..  masih belum enak, sih, kek patah." Balasnya sembari meringis kecil ketika bahunya kembali pegal.

"Ah, parah, lu! Ntar malam beneran bertujuh, nih." Keluh Fajri meninju pelan lengan Fenly membuatnya kembali meringis.

"Ssh, Gue yakin kalian bisa! Hibur YOUN1T seakan ada gue di sana." Ujar Fenly memberi semangat.

"Lo udah tau kabar home schooling kita?" Tanya Shandy dan Fenly mengangguk.

"Udah, tadi malem kak Pat ma kak Sandre kesini." Jelasnya.

Shandy menganggukkan kecil kepalanya. "Bagus deh, lu setuju, kan?"

"Selagi itu buat kebaikan kita, gue, sih, setuju-setuju aja."

Zweitson menyenggol pelan kaki Fenly yang terbungkus selimut rumah sakit. "Kapan boleh pulang, Fen?" Tanyanya.

"Mungkin besok, atau lusa." Jawab Fenly menerka. Ia juga belum mengetahui akan hal tersebut. Belum ada yang mengabarinya seorangpun.

Fenly menjentikkan jari telunjuk dan ibu jarinya kala mengingat suatu hal yang ia dapat tadi pagi. "Oh, ya! Gue rasa, youn1t udah tau kabar gue, deh."

Kening Gilang berkerut mendengar penuturan Fenly. "Lu tau dari mana?"

Fenly menyodorkan ponselnya, memperlihatkan sebuah foto dan tweet seseorang pada layarnya. Itu adalah foto Fenly yang kepalanya tengah dipangku Raina saat kecelakaan tempo waktu.


"Anak UN1TY keren-keren, ya? Nutupin sebuah kabar kecelakaan, biar fansnya gak sedih.
Keep strong, Fenly!!
God bless you 🌹"


"Ini youn1t yang nge-tweet? Berarti pelakunya ada di TKP waktu itu." Tanya Shandy menerka.

Fajri menaruh telapak tangan kanannya pada wajah, mengetuk-ngetuk pelan pelipisnya menggunakan telunjuk. "Masa, sih, youn1t? Kalo dia youn1t udah pasti berita Fenly langsung tersebar detik itu juga dong. Terus juga dia pasti heboh karena ketemu gue ma Fenly, meskipun lagi kecelakaan." Komentarnya merasa tidak yakin.

"Iya, sih. Gue setuju ma pendapat Aji. Kayaknya bukan youn1t, tapi sedikit terpikat ma Fenly, maybe." Timpal Farhan.

"Hp gue diserbu berbagai pertanyaan yuon1t." Ujar Fenly yang memilih membisukan ponselnya daripada bosan mendengar bunyi notifikasinya yang tak kunjung surut.

Anak-anak yang lain segera memeriksa ponsel mereka masing-masing yang seharian ini memang tidak mereka buka sebab sibuk.

"Gila! Banyak banget notifikasi dari youn1t." Ujar Gilang terkejut.

Before You Say GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang