HAPPY READING🐾🐾🐾
Setelah puas berkeliling kota Jakarta, akhirnya Lyodra pulang saat malam menunjukkan pukul 22.45. Dirinya dan Raina menghabiskan waktu dengan singgah ke bioskop, time zone, juga berbelanja. Bercengkrama atas kabar kepindahan Lyodra yang mengejutkan Raina, sehingga ide jalan-jalan tersebut adanya tiba-tiba.
Lyodra merebahkan tubuhnya pada kasurnya. Ia begitu merasa lelah. Tadi Raina sempat mengatakan padanya, bahwa gadis itu juga akan pindah. Ia mengejar salah satu Universitas yang ia impikan di Bandung.
Ponsel Lyodra yang masih berada dalam tas selempangnya bergetar. Tanpa berniat melihat lebih dulu nama yang tertera, gadis itu meletakkan ponselnya pada telinga dengan mata yang terpejam.
"Halo?"
"Hai, Ly."
Detik itu juga mata Lyodra terbuka. Segera ia menatap layar ponselnya. Tertera kontak dengan tulisan 'Kakel Flat' di sana. Kembali ia mendekatkannya ke telinga. Gadis tersebut sedikit terkejut, sebab ini adalah kali pertama Fajri menelponnya.
"Jadi lu yang kirimin gue paket novel dua hari lalu?"
"Yups! Suka?"
Mengetahui sang pengirim adalah Fajri, entah mengapa bibirnya sedikit tertarik. "Hm.. thanks," Lyodra bergumam.
"Gitu doang?!"
Segera ia menjauhkan ponselnya. Fajri memang tidak berteriak, namun suaranya yang naik satu oktaf membuat telinga Lyodra kaget.
"Terus gue harus gimana?"
Lyodra bisa mendengar Fajri menghela napas di sana. "Kenapa Lo belum tidur?"
"Abis jalan sama kak Rain," balas Lyodra. Gadis itu berdiri melepas tas dan menyimpannya di tempat seharusnya. Dilanjut mengeluarkan kotak martabak manis dari salah satu paper bag yang ia bawa pulang.
"Ly."
Kening Lyodra berkernyit mendengarnya. Ada apa dengan cowok ini? "Apaan, sih, Ly-Ly-Ly-Ly? Biasa juga 'Ra',"
"Gak tau, enak aja."
"Lu gak sibuk? Gak ngantuk?"
"Udah kelar yang buat hari ini. Bes-oh, lu ngantuk? Ya udah, gue mastiin paket aja, sih."
Lyodra tersenyum. Fajri memahami kode yang ia beri dengan cepat. Jujur ia memang mengantuk, tapi alasan sebenarnya adalah ingin menghabiskan cemilan tanpa harus buru-buru menelan karena harus menjawab pertanyaan.
"Ya udah, bersih-bersih sono! Bye, byy."
Di akhir kalimatnya Fajri sengaja menjauhkan ponselnya, membuat suara terdengar kecil.
"Uhukk!"
Lyodra menepuk dadanya sendiri sebab tersedak. "Najis! By-By!"
Fajri terkekeh di sebrang sana. "Siapa yang bilang 'by', Ly? Gue bilang Lyy. Bersihin teling juga sana! Biar gak kesumbat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Say Goodbye
FanfictionAhmad Maulana Fajri, remaja yang sukses dalam pekerjaannya di dunia musik. Berada dalam lingkaran UN1TY membawa takdirnya bertemu dengan seseorang yang menjebak hatinya. Wajah tampan meskipun terbilang datar miliknya mampu menjadikannya pujaan sekol...