Ting..tong..
Ting..tong..
Ini sudah kesekian kalinya bell itu berbunyi, tapi sosok namjoon yang mereka berdua tunggu tak kunjung keluar ataupun sekedar menjawab mereka berdua. Hana tertawa puas melihat wajah taehyung yang menanamkan harapan pada sang kakak. "Sudah ku bilang, oppa masih tidur tuan Kim" Hana kembali meledek kekasihnya yang raut nya menjadi cemberut kesal.
"Siapa tahu Hyung tak mendengar nya" taehyung masih berharap, Hana kini membuka pintu besar itu dengan sedikit bersusah payah karena ia yang kini tengah duduk di kursi roda yang menghambat pergerakannya. "Ayo sudah masuk, kau mau di depan pintu sampai namjoon oppa bangun?" Hana masuk lebih dulu ke dalam.
"Permainan ini tidak seru!" taehyung mengikuti Hana yang masuk ke dalam untuk segera menuju kamar namjoon, saat di depan pintu kamar namjoon, hana mengetuk pelan kamar itu berirama.
Tok..tok..tok..
Tok..tok..tok
Hana menyerengit, kenapa namjoon tak kunjung membuka pintu nya. apa sepulas itu tidur nya sampai tak mendengar suara ketukan pintu yang kian lama hana pukul keras. "Kurasa kita harus buka paksa, kita kan harus segera pulang" taehyung membuka pintu kamar namjoon. dan ternyata tidak di kunci? kamar nya pun rapi, namjoon tak ada di kamar nya, kemana dia? taehyung mencoba tenang.
"Kemana namjoon oppa ? dan tas nya juga tidak ada" Hana bingung sendiri dengan kondisi seperti ini, kemana namjoon sebenarnya.
"Apa dia pulang duluan? " taehyung sangat penasaran dengan kepergian Hyung nya Ntah kemana, mengabari nya saja sepertinya tidak.
Tangan dan tubuh hana mematung, sambil menggenggam seluler nya tak percaya. "Kau yang menang, Tae. Hyung mu sudah pergi ke Seoul semalam bersama seokjin oppa " taehyung berbalik badan melihat hana yang kini cemberut kesal.
"Yeay!!!! aku menang, makanya jangan ragukan telepati ku dengan Hyung ku" Taehyung tertawa puas meledek hana dan menari-nari seperti anak kecil yang licik dalam permainan.
"Injeong (Aku mengakuinya)" pasrah hana pada sang kekasih.
_
Matahari pagi sudah membuat pria berlesung pipit ini bercucuran keringat, kaki nya melangkah dengan cepat untuk mengejar waktu agar cepat sampai ke tujuan dengan tepat waktu. Dengan jaket kulit berwarna hitam pekat, banie dan masker hitam membuat orang yang melihat nya berkedik takut. karena tampilannya dari ujung kepala sampai ujung kaki berwarna hitam kecuali kaus nya yang berwarna putih bersih. "Aku harus cepat sampai" lirih saat dirinya kini menaiki bus.
_
Mobilnya melaju berada di rata-rata, musik yang terputar dari playlist di mobil ini terdengar seru. itu bisa di buktikan dengan sang supir tampan dengan jari-jari yang mengetuk stir mengikuti irama lagu. dan gadis lugu yang duduk di samping nya meng hadap kaca yang berada persis di samping kirinya itu juga ikut mengangguk-angguk yang menandakan ia menyukai lagu yang sedari tadi berputar.
Sepi
Itu kata yang tepat mengisi mobil mewah milik kakak nya ini selain suara dari lagu, dua orang ini tidak berbicara sejak mereka berangkat dari vila. bukannya canggung atau apa, tapi itu karena hana masih belum bisa menerima kekalahannya dengan taehyung sang kekasih yang kini menjadi musuh nya. "Bibir mu kering, Lee Hana" basa-basi dari taehyung untuk mengembalikan mood Hana yang tak kunjung membaik setelah 1 jam lebih setelah kejadian itu.
Tak ada jawaban, taehyung melirik gadisnya yang masih dalam posisinya menghadap luar. taehyung mulai memikirkan berbagai cara agar Hana kembali berbicara setidaknya.