01

653 25 5
                                    

Seokjin yang sedang berlarian dari lobby hingga ruang meeting , pintu yang di buka kasar karena panik bukan kepalang.

Seokjin di tatap oleh para orang-orang yang yang akan bekerja sama dengannya itu, seokjin gugup bukan main.

"Eoh Hyung? cepat lah duduk " Titah sang sekertaris Jin.

" Selamat pagi pak, maaf sekali atas keterlambatan saya datang ke sini tadi ada problem sedikit di jalan, sekali lagi saya minta maaf ya pak " Seokjin meminta maaf kepada para ceo itu.

"Tak apa Jin-ssi , kami baru saja datang " Ucap salah satu ceo itu.

"Ouh baiklah, kita bahas mulai dari mana? " Tanya seokjin dan kemudian melanjutkan meeting nya itu selama 2 setengah jam lamanya.

Kemudian seokjin kembali ke ruangannya, perusahaan ini sudah ia pegang semenjak kematian ayah dan ibu nya 11 tahun yang lalu. Terpampang foto keluarga nya saat dulu masih lengkap dan sempurna.

Seokjin mengambil bingkai foto itu dan ia usap pada bagian 2 anak kecil yang sangat ia rindukan selama ini yang ntah masih hidup atau sudah tiada.

Tak sengaja Jin menetes kan air mata kerinduan yang ia pendam sendiri ini, seokjin  sangat bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, dulu sudah sempat mencari nya dan menggunakan tim suruhan ayah nya namun nihil, mereka berdua tetap tak di temukan.

'Ketukan pintu '

"Siapa? " Tanya seokjin yang panik karena takut ada orang yang melihatnya kalau ia sedang menangis sekarang.

"Ini aku hyung! Aku masuk ya! " Teriak orang itu dari luar.

"Nee" Jawab singkat seokjin yang mulai berakting kalau sedang tidak terjadi apa-apa.

"Hyung kau tadi kenapa telat sih? Aku sudah panik tau! " Gerutu kesal pria manis dan tak kalah tampannya dengan seokjin.

"Tadi aku mengantuk sekali kook, dan aku lupa kalau hari ini ada meeting sama client " Jin tersenyum seperti tak punya salah.

"Tak biasa nya kau telat seperti ini " Ucap jungkook heran dengan atasan nya itu.
Ya, pria itu bernama jungkook dia itu sepupu seokjin dari keluarga ibu nya bermarga jeon . Jungkook menjadi sekertaris seokjin setelah ia lulus sekolah.

"Mata mu bengkak hyung? Kau habis menangis ya semalam? " Goda jungkook sambil menaikan alis nya.

"Tidak, aku tidur larut semalam. makanya mata ku membengkak " Jelas seokjin.

"Eoh ini apa Hyung? Semenjak kapan kau punya notebook berwarna biru muda seperti ini dan tampaknya ini punya seorang wanita" Jungkook bingung dengan benda yang baru saja ia temukan itu.

"Aku lupa, aku kan mau bercerita tentang dia semalam. namun kau langsung mematikan telepon nya" Jelas Jin.

"Dia? Dia siapa? Kau punya kekasih Hyung? Jangan jangan kau di putusin ya? Tapi kenapa aku tak pernah melihat kekasih mu? Kau kenapa tak cerita kepada ku? " Ujar jungkook yang berbicara tanpa jeda sedikit pun.

"Hey berisik sekali kau ini, aku kan belum bicara kau sok tahu sekali ! Biarkan aku menceritakan nya padamu dan kau diamlah"
Ucap Jin kesal. Jungkook pun membenarkan posisi duduk nya untuk mendengarkan cerita dari Jin.

"Jadi kemarin kan aku pergi ke taman dekat sini untuk menenangkan pikiran ku , dan saat aku duduk di sebuah bangku taman ada seorang wanita yang duduk di sebrang  ku , ntah kenapa mata ku tak pernah mau berpaling dari nya . Dia menarik perhatian ku kook sampai-sampai aku lupa dengan masalah-masalah ku. Kemudian dia pergi dari situ namun ia meninggalkan note cantik ini di bangku itu " Jelas seokjin sambil mem flashback kejadian itu di imajinasi nya.

"Ouh seperti itu cerita nya, tapi kau jangan senyum-senyum sendiri hyung! " Ucap jungkook dengan penuh penekanan.

"Eoh? Ck! Kau mengganggu ku saja! " Kesal seokjin dan ia langsung memakai jas nya kemudian mengambil note itu.

"Eoh?! Kau mau kemana? Aku ikut dong, aku hari ini lelah sekali mengurus pekerjaan mu yang banyak itu " Minta jungkook.

"Aku ingin ke taman itu lagi kook, siapa tau ia ada di sana sekarang aku akan mengembalikan note ini " Seokjin melangkah ke luar ruangan nya.

"Tunggu! Aku ikut hyung! " Teriak Jungkook kemudian mengikuti bos nya itu.

"Palli! " Titah seokjin, kemudian langsung mereka menuju taman yang tak terlalu jauh dari kantor nya itu.

~°~°~°~°~°~

Sesampainya dia taman itu mereka langsung menuju tempat dimana seokjin bertemu dengan wanita cantik dan menarik menurut seokjin.

Seokjin tak menemukan sosok wanita itu, rasanya sayang sekali. Jungkook yang bingung apa yang harus ia lakukan sekarang  akhirnya ia mengangkat bicara juga.

"Hyung, kalian bertemu di tempat seperti ini? Ini cukup sepi dan damai selera mu bagus hyung tentang tempat-tempat seperti ini " Jungkook melihat -lihat sekitar taman yang sepi itu.

"Hyung? Lihatlah! Ada yang perlu bantuan aku rasa " Ujar Jungkook .

"Maksud mu? " Seokjin mendekati jungkook.

"Itu lihatlah kesana ! " Jungkook menunjuk, wanita yang ingin di pukul oleh pria brandal.

"Kita harus ke sana " Ucap seokjin langsung berlari ke tempat yang berada tak jauh dari nya.

"Ya! Lepaskan dia! Dia pacar ku! " Teriak seokjin, kemudian memukul pria brandal itu. Kemudian Jin menarik wanita itu dalam pelukan nya.

"Pergilah! Mau ku tambah? Eoh?! " Ancam seokjin pada para pria itu.

"Pacar? Dia pacar ku! Kau tahu apa tentang dia eoh? Sok menjadi pahlawan! " Ucap pria brandal itu namun wajah nya tak asing di mata seokjin, Namun seokjin menghiraukan pria itu pun pergi .

"Hyung? " Panggil jungkook pelan.

"Kenapa? " Balas seokjin singkat.

"Itu? " Jungkook menunjuk wanita itu yang sedang di peluk seokjin nampak ketakutan.

"Eoh? Mian aku reflek, kau tak apa? " Seokjin melepaskan pelukan nya.

"Terima kasih " Ucap wanita itu singkat.

"Tunggu, apakah kemarin kau yang duduk di bangku sana? " Seokjin menunjuk bangku yang wanita itu duduki kemarin.

"Eoh? iya , kenapa kau bisa tahu? " Tanya wanita itu.

"Kemarin aku tak sengaja melihat buku mu yang kau tinggalkan di sana, makanya aku bawa pulang takut kalau aku tinggal kan akan hilang, sepertinya buku ini berjasa untuk mu? " Jelas seokjin dan bertanya pada wanita itu dengan nada gugup dan mengeluarkan note biru muda itu dari saku jas nya.

"Tentu, ini sangat berharga untuk ku. Aku kemari karena untuk mencari buku ini " Jawab wanita itu dan tersenyum manis dan menampilkan dimple kecil di bagian pipi kanan nya yang memerah .

"Seokjin! Kau? " Jin mengulurkan tangannya.

"Hana, terimakasih ya " Jawab Hana.

"Baiklah, sekarang aku ingin pulang apa kau mau ikut bersama ku ? Aku takut kalau kau pulang sendiri akan di ganggu dia lagi, dan lagi pula ini sudah mau malam " Ajak seokjin. Kemudian jungkook menyenggol bahu Jin.

"Kau genit sekali hyung " Bisik jungkook.

"Ssstttt! Sikkeureo! " Omel seokjin pelan.

"Gimana? Mau? " Tanya seokjin sekali lagi.

"Baiklah " Jawab Hana dan sekali lagi menampakan senyum manis nya.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang