04

117 14 0
                                    

Angin semilir menerpa wajah 2 orang tampan dan 1 wanita cantik yang tampaknya mereka sedang gelisah dan kebingungan. namun lain hal dengan jungkook yang terus mengoceh karena ia sangat kesal dengan seokjin.

"Jin hyung!! Ayo kembali ke kantor! Kita ada meeting 2 jam lagi dan kau santai-santai melamun ntah memikirkan apa " Gerutu kesal dari seorang Jeon jungkook.

"Dan kau hana? Kenapa kau melamun juga eoh?! Kau kan hari ini pertama kali masuk kantor" Lanjut jungkook yang kesal karena tak ada balasan dari ke duanya.

"Baiklah aku akan pergi sendiri saja, bisa gila aku lama-lama dengan kalian yang seperti orang bodoh " Jelas jungkook dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Sekarang tinggal seokjin dan hana di taman yang sepi itu. Mereka berdua sama-sama melamun kan masalah dan kegelisahan mereka dalam benaknya Masing-masing.

"Jin-ah, apa kau sering berfikir kalau kita hidup sangat menyulitkan? " Ucap hana tanpa melihat bahkan bergerak kepada sang lawan bicara.

"Sering sekali, memang nya kau sedang memikirkan apa? " Tanya seokjin , sama seperti hana yang tak bergerak sedikit pun.

"Teman yang sudah ku anggap seperti oppa ku " Jawab hana santai.

"Apa dia segitu berharga nya untuk mu hana? " Seokjin mulai membenarkan posisi duduk nya.

"Molla, aku dia dan adik nya sudah seperti keluarga . Dari remaja kita terus bersama, aku dan mereka sudah tak memiliki keluarga jadi kita memiliki perasaan yang sama bagaimana sakit nya tidak memiliki keluarga yang utuh " Hana membuang nafas berat nya.

"Kau sudah tak punya keluarga? Semenjak kapan? " Tanya seokjin ragu.

"Huufffttt.. Sejak aku umur 12 tahun ibu ku pergi meninggalkan ayah ku karena ingin menikah lagi dan ayah meninggal setelah 1 tahun ibu ku meninggal kan kami " Jelas hana yang tampak nada suara nya berbeda.

"Hana maaf, aku tidak bermaksud untuk bertanya tentang keluarga mu seperti ini " Ujar seokjin panik.

"Tak apa, tampak nya aku lega sekali saat aku bercerita dengan mu " Hana melihat seokjin dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Kau? Kenapa merenung sekarang? Apa kau memikirkan sesuatu juga? Apa aku boleh tau? " Kini hana yang bertanya pada seokjin.

"Baiklah aku akan menceritakan nya padamu, tragedi kecelakaan yang menimpa keluarga ku sampai ibuku dan ayah ku meninggal dan kedua adik ku menghilang dari lokasi kecelakaan tubuh mereka tak di temukan ntah dimana mereka sekarang, aku juga tak tahu kalau mereka masih hidup atau tidak. Sampai sekarang aku masih berusaha mencari keberadaan mereka berdua. Mungkin adik ku yang paling kecil sepantaran dengan mu, kau tau? Dia sangat tampan, manja dan penyayang kalau yang satu lagi dia adik ku yang paling pengertian dan manis " jelas seokjin yang tampak meneteskan air matanya.

"Aku merasakan kesedihan mu yang teramat dalam " Ucap hana mengusap bahu seokjin untuk memenangkan nya.

"Namun aku sedang memikirkan kejadian tadi saat pria yang ku tabrak , dia memanggilku 'hyung' padaku " Seokjin mengusap muka nya kasar.

"Tenanglah, pasti kalian akan di pertemukan lagi percayalah" Hana tersenyum manis dan menampakan 1 dimple kecil nya itu di pipi sebelah kirinya.

"Gomawo hana " Ucap seokjin dan kemudian seokjin memeluk hana.

"Nee" Balas hana gugup dalam pelukan seokjin.

~°~°~°~°~°~

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, dan sekarang waktu nya seokjin dan jungkook pulang kerumah. Mereka bersyukur meeting yang di lakukan jungkook sendiri berhasil. Dan pekerjaan mereka sudah selesai sekarang.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang