Kini seokjin sedang berada di taman belakang rumah nya, tempat ini tempat yang paling menyenangkan dan juga menyedihkan menurut seokjin. Hingga sekarang seokjin belum mengetahui kemana keluarga nya pergi, kenapa sudah malam mereka tak kunjung pulang.
Seokjin pun mendudukkan dirinya di bangku taman sendirian. Malam ini terasa sangat dingin sekali, sama seperti keluarga nya kini yang menghilang ntah kemana. Seokjin menggosok-gosokan kedua telapak tangannya untuk menghangatkan tangannya yang mulai pucat.
"Tuan muda? Kau sedang apa di sini sendirian? " Tanya Lee ahjumma.
"Ani, aku hanya menunggu appa,eomma dan kedua adik ku. Apa kau tahu mereka akan pulang jam berapa ahjumma? " Tanya nya lembut.
"Ahh.. I-tu? Tuan hobeom? Maaf tuan muda apa tidak ada yang memberi tahu pada mu tentang tuan hobeom dan nyonya dahyun?" Tanya Lee ahjumma kembali.
"Tentang apa? Apa kau juga akan memberi tahu kalau eomma dan appa sudah meninggal? " Suara seokjin tiba-tiba berubah menjadi dingin, bahkan bukan seperti dirinya yang dulu.
"Tap-i itu memang kenyataan ny-a tuan " Lee ahjumma tau kalau seokjin belum percaya kalau kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan 10 hari yang lalu, apakah seokjin lupa?.
"Tidak! Itu tidak mungkin, Buktinya kemarin ap-pa dan hiks..hiks...eomma menyanyikan lagu ulang tahun untuk ku " Jelas nya dengan suara isakan yang tak bisa ia tahan, ini semua tidak mungkin terjadi begitu saja pikir seokjin.
"Sabarlah tuan, jika kau ingin informasi lebih lanjut tanyakanlah pada tuan jaemin dan tuan jonghyun" Jelas Lee ahjumma kemudian mengusap bahu seokjin hangat.
Grebb
"Hiks ahjumma, kenapa? Aku baru saja bahagia kenapa Tuhan langsung mengambil nya? " Pecah tangis seokjin di pelukan Lee ahjumma. Dan Lee pun tak tega melihat anak majikannya rapuh dan sendirian pula.
"Pasti akan ada waktu yang mengembalikan semua kesedihan mu dan di ganti dengan kebahagiaan percayalah" Pesan Lee pada seokjin yang masih memeluk nya erat.
"Kenapa lagi-lagi aku sendiri? Kenapa tidak aku saja yang mati? Ini tidak adil" Tangis Seokjin makin menjadi saat ia lontar kan perasaan nya selama ini.
"Kau tak boleh seperti itu, Tuhan pasti punya rencana baik di balik semua ini. Dan aku akan menjaga mu layak nya seperti anak ku tuan seokjin " Lee ahjumma juga ikut meneteskan air mata yang sedari tadi ia tahan agar seokjin tak merasa malu ia sedang di kasihani.
"Gomawo ahjumma, kau memang wanita yang baik " Seokjin kini melepaskan pelukannya pada Lee dan kemudian menerka air mata nya yang sempat jatuh ke pipi pucat nya itu kasar.
"Nee, kau jangan menangis lagi ya! " Lee ahjumma tersenyum sendu melihat sang anak majikan nya kini sudah mau menerima keadaan walaupun mungkin ia akan terus menangis tak percaya.
Seokjin hanya membalas nya dengan anggukan dan senyuman manis nya yang melekat pada wajah tampannya.
-
Hari demi hari seokjin menerima kematian kedua orang tuanya, walaupun terkadang masih tidak dapat ia percaya sekarang is sudah menjadi anak yatim piatu.
Pagi ini seokjin berniat mencari adik nya yang sudah lama menghilang sekitar 1 bulan, seokjin sempat menyuruh anggota kepolisian untuk mencari adik nya tapi hasil nya nihil, sampai sekarang taehyung dan namjoon masih belum di temukan.
Jaemin dan seokjin kini menuju tempat tragedi kecelakaan saat itu, tragis, sampai-sampai area tersebut masih terlihat jelas gesekan ban mobil milik appa nya.
"Apa separah itu samchon? Lihat lah pohon besar itu tergores dalam " Lirih seokjin yang tak percaya melihat pohon yang ayah nya tabrak.
Jaemin tak mau seokjin makin sedih mengingat kejadian menyakitkan ini, akhirnya ia langsung mengajak seokjin untuk memulai pencarian nya. "Hmm, ca! Kau mau mulai mencari dari mana? "Tanya nya.
" Eumm.. Sebelah sini paman"ucap seokjin tanpa ragu.
Ingin rasa nya seokjin marah dengan semuanya, kenapa jejak sang adik tidak di ketahui? Bahkan benar apa yang di katakan oleh polisi , bahwa kemungkinan nya kecil kalau taehyung dan namjoon masih hidup .
Dan hari-hari berikutnya seokjin terus mencari hingga sekarang ia ingin memasuki umur ke 24 (umur Korea).
Flashback off ~
Setiap seokjin berulang tahun pasti seokjin selalu menyempatkan datang ke makam kedua orang tua nya, dan juga meniup lilin bersama kedua adik nya .
"Ca! Tae, joonie kita tiup lilin ya sekarang, hyung ingin kalian kembali bersama hyung, aku merindukan kalian berdua, dimana kalian sekarang eoh? Pasti kalian sudah tumbuh menjadi namja yang tampan bukan? Ya..Seperti hyung nya sudah pasti hehehe"
Kekehan kecil nya yang sendu, dan mata nya yang mulai memanas dan berair hingga kini sudah meneteskan air mata kerinduan nya.Seokjin menutup matanya dengan penuh Pengaharapan.
"Hyung.. Hiks hiks ingin kalian kembali " Ucap nya di sela doa dan tangis nya.
'Hhuuuuffffffft' tiup lilin
"Yeay!! Lusa ulang tahun mu tae, nanti hyung akan membelikan mu kue oke? " Janji nya pada 2 pasang poto yang terpampang 2 anak manis yang tersenyum hangat.
Jadi? Selama ini seokjin merayakan nya dengan poto adik nya? Ya! Itu benar sekali. Terlihat menyedihkan bukan? Tapi ia tetap mensyukuri apa yang ada. Tapi yang di butuh kan seokjin malah tidak ada.
"Hyung tidur dulu ya, hyung mengantuk sekali, jaljayo" Pamit nya untuk segera tidur setelah melewati hari yang cukup melelahkan nya.
Dan pagi pun datang menyambut hari jumat yang tampak cerah sekali keliatan nya. Seokjin yang sudah duduk di meja makan bersama jungkook menggunakan jas rapi dan wangi maskulin nya . Sarapan pagi ini yang menarik perhatian jungkook dan seokjin yaitu pancake madu, roti sandwich yang masih hangat dan susu.
"Hyung, kau tampak lelah. Apa kau begadang semalam? " Tanya nya. Sambil menyuap makanan .
"Ah , iya kook biasa aku merayakan ulang tahun ku bersama adik ku" Jawaban polos nya.
"Khuk...khukk...YA! JINJJ- KAU ULANG TAHUN HARI INI YA? AISHHH AKU LUPA HYUNG MIANHAE" panik nya kalau ia lupa bahwa hari ini seokjin berulang tahun.
"Pelan-pelan kook, Gwenchana bukannya kau memang selalu seperti itu eoh? " Ledek seokjin.
"Tidak, aku ingat ulang tahun taehyung, namjoon, paman, bibi " Ucap nya polos.
"Jin-jja? E-oh? Kau mau aku traktir apa kook, mumpung aku lagi baik pada mu " Ucap seokjin.
"Ntah, kurasa kita traktir karyawan saja " Ide jungkook.
"Ide bagus, jadi aku mengeluarkan uang besar bukan hanya untuk kau saja tapi bisa berbagi bersama. Bukan begitu jeon jungkook?....... " Ledek seokjin lagi, dan kemudian ia langsung berlari menuju garasi nya dan cepat-cepat masuk mobil agar tidak kena raungan Harimau dari kelinci bongsor itu.
"HYUNG! KAU!... " kesal nya. Jungkook pun mengikuti seokjin ke mobil, lagi pula mereka sudah telat berangkat kerja.