02

263 17 0
                                    

Sesampainya di rumah Hana, seokjin merasa kan ketenangan di tempat ini yang sepi dari keramaian kota Seoul malam hari.

"Kau tinggal di sini? " Tanya seokjin.

"Iya Jin, kau kaget? Harus nya aku menolak, maaf ya sudah membawa mu ke tempat kumuh seperti ini " Sesal Hana.

"Tidak, aku di tidak sama sekali berfikir kesana . Kau dan aku sama, Sama-sama makan nasi " Ucap seokjin.

"Baiklah, Terima kasih ya sudah mengantar ku sampai rumah dan juga Terima kasih kau? " Tanya Hana menatap jungkook.

"Aku? Ahh aku jeon jungkook sepupu seokjin " Jelas jungkook.

"Baiklah kami pulang dulu ya, ini sudah malam " Pamit seokjin pada Hana.

"Iya, Hati-hati ya! " Ucap Hana .

"Ouh ya Hana? " Seokjin kembali mendekati Hana. "Apakah aku boleh meminta nomor telepon mu? Siapa tau kita bisa jadi teman?"
Lanjut seokjin.

"Boleh, mana handphone mu? " Hana menuliskan nomor telepon nya di hand phone seokjin.

"Sudah " Hana mengembalikan handphone seokjin.

"Oke, Terima kasih " Ucap seokjin, kemudian ia pergi meninggalkan tempat itu.

~Di sisi 'hana'

Hana menuju ke dalam rumah nya, namun hana berhenti saat ada yang memanggilnya.

"Hana!!! " Panggil orang itu.

"Kenapa? " Balas Hana.

"Mana note ku? Kau tadi sudah menemukan nya kan? Untung saja tadi kau tidak jadi ku pukul, maaf ya tadi aku terbawa emosi " Ucap pria itu meminta maaf pada Hana.

"Iya tak apa, aku sudah biasa dengan sikap mu itu! Dan maaf kemarin aku sempat menghilangkan nya " Kesal Hana dan menyodorkan note itu.

"Kau sudah makan? " Tanya pria itu.

"Belum lah! Tadi kan kau yang mengajak ku makan ramyeon kau malah marah-marah dengan ku " Hana kesal sekali rasanya dengan pria ini.

"Baiklah kajja masuk, aku akan membuat kan mu ramyeon spesial? Ottae? Anggap saja ini permintaan maaf ku untuk kejadian tadi " Tawar pria itu.

"Baiklah! Harus enak ya kali ini jangan sampai tidak ada rasanya lagi seperti kemarin " Hana tersenyum ledek.

"Iya iya, ayo aku juga sudah lapar sekali " Ucap pria itu kemudian masuk ke dalam rumah hana.

"Dimana hyung mu tae? Apa dia sedang bermain lagi dengan teman brandal nya itu?" Tanya Hana.

"Mungkin, aku sudah lelah sekali mengingatkan nya Hana dia terus saja bermain dengan makhluk itu " Kesal tae.

"Ouh iya Hana, pria tadi siapa? Apakah dia benar pacar mu? Kenapa kau tak cerita padaku eoh? Tadi rasanya aku ingin muntah saja saat aku bilang aku pacar mu " Tanya tae.

"Aku saja baru berkenalan dengannya tadi saat aku ingin di pukul oleh mu. Lalu kenapa kau bilang seperti itu padanya mengaku- ngaku jadi pacar ku. Ouh ya! Tae kebetulan dia yang menemukan note mu itu! Berterima kasih lah padanya " Titah Hana.

"Nanti saja kalau aku di izinkan Tuhan untuk bertemu lagi dengan nya " Ucap tae.

"Dasar! Tak tau Terima kasih " Sindir Hana.
"Lalu? Kau kapan akan memasak nya? Kau duduk terus seperti itu heum? " Hana memukul pundak tae.

"Sabar lah, aku sedang merebus air nya " Ucap tae.

~°~°~°~°~°~

Seokjin langsung di sambut oleh para pelayanan di rumah nya, mereka menundukan Kepala untuk menghormati seokjin sang pewaris rumah nan besar ini.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang