-imajinasi ku menjadi karya yang dapat membawaku menuju masa depan yang cerah-
°°°°°
"Luna mau gak jadi pacarnya El?" tanya Axel.
"Gamauu," seru luna.
"Loh kenapa?" tanya lelaki itu heran.
"Kata mama masih kecil ga boleh pacalan," balas Luna.
"Yaudah kita nikah aja yu."
"Ish.. gak gitu juga konsepnya Jamal, kita kan masih kecil," ucap Luna kesal.
"Yaudah nanti besar harus nikah sama El gak boleh sama yang lain!" ujar Axel seakan tak terbantahkan
"Kenapa? Telselah Luna dong mau nikah sama siapa aja."
Axel mendengkus, "Gak boleh pokoknya, El gak suka."
"Pokoknya nanti harus nikah sama El!" tegas Axel.
Luna menggeleng keras. "Gak mauu."
Mendengar hal itu membuat Axel menjadi murung. "Kenapa? Luna ga sayang sama El?"
"Bukan gitu. tapi Luna takut nanti besal El malah suka sama cewe lain dilual sana," lirih gadis itu.
"El cintanya sama Luna doang El sayang nya sama Luna doang gak ada yang lain. Pokoknya El janji bakal jaga Luna, bakal selalu ada buat luna dan El janji kalo udah besar nanti, El bakal nikahin Luna," ucap Axel.
"Benel, ya? El bakal jagain Luna? El bakal selalu ada buat luna?" tanya Luna.
"Iyaa cil," ujar Axel sambil terkekeh.
"Dih, bocil ngatain bocil," cibir Luna.
"Biarpun El bocil tapi bisa ngomong R," ucap Axel mengejek Luna.
Luna mendengkus kesal. "Wuu mentang mentang udah bisa ngomong el sombong amat!"
"R luna errr.. bukan elll," koreksi lelaki itu seraya tertawa lepas.
"Ish.. El nyebelin, males ah mau pulang gamau main sama El lagi!" Luna segera berlalu pergi dari hadapan Axel seraya menghentakkan kakinya kesal.
"Eh, canda doang, Lun elah." Axel memilih beranjak dari sana dan segera menyusul Aluna.
• • •
|El, gue sakit, gak ada niatan jenguk apa?
Gue gak bisa Lun, Sinta juga lagi sakit.|
• • •
"Tolong jemput gue El, gue takut sendirian," pinta gadis itu
Gak bisa. Jadi cewe gausah manja! suara dari sebrang sana.
"Tapi disini sepi El, udah malem ju—"
Tut
Axel memutuskan sambungan sepihak membuat Luna hanya bisa menghela nafasnya pasrah
• • •
|Tolong jemput gue El
Gak bisa lun, gue lagi nemenin Sinta.|
|Bisa gak sih gak usah mentingin Sinta terus.
Lo apa apaan sih lun, Sinta kan| pacar gue, Lo lupa?
Gadis itu terkekeh miris.
Lo berubah El.
°°°°°
"Lo telat El, Lo selalu telat! Bahkan gue hampir ditelanjangin pun lo gak dateng buat nolongin gue," ujar Luna seraya menatap Axel dengan tatapan kecewa.
"Lun-"
"Mana El yang dulu? Manaa?!" potong Luna cepat.
"Yang dulu selalu ada buat gue."
"Lun-"
"Yang dulu bilang gak bakal suka sama cewek lain selain gue."
"Luna!"
"APA EL?!"
"Maaf"
"Hh segampang itu lo minta maaf? Gue selama ini nahan sesak setiap lo berduaan sama jalang sialan itu! Lo gatau gimana rasanya pura-pura baik aja di depan lo," jedanya lalu tersenyum pedih. "Padahal nggak sama sekali," lanjutnya.
Jangan lupa follow sebelum membaca❗
See you next part!
14-08-21
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA || END
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK ADA PART YANG EROR KETIKA DI BACA‼️ [Genre : Humor - Fiksiremaja] Ini kisah Axelion Mahesa Granatha dan Aluna Xaviera Putri Dua insan yang sudah berteman lama. Sejak kecil seorang anak laki-laki bisa bisanya menguca...