23

751 170 176
                                    

Happy reading

• • •

Setelah insiden Axel yang mengantar Luna dengan berjalan kaki, kini Luna sudah berbaring di atas kasur dengan posisi tidur terlentang. Gadis itu lelah akibat berjalan kaki menuju ke rumahnya dan itu lumayan jauh. Jika dipikir-pikir lebih baik naik mobil dibanding berjalan kaki. Namun, gengsi nya terlalu tinggi untuk hal itu.

Teringat akan sesuatu Luna segera menelpon Arkan. Ia sampai lupa jika dia ada janji dengan pria itu. ia sudah janji akan pulang bersama dan juga akan jalan dengan arkan. Semuanya pupus  karena Axel. Coba saja jika Axel tidak memaksa dirinya untuk pulang bersama, dapat di pastikan tadi dirinya sudah pulang bersama Arkan.

"Halo"

"Lun. Sekarang dimana? Lo baik baik aja kan?" suara dari sebrang sana.

"Alhamdulillah baik, gue di rumah. Sorry banget gue ga ngabarin lo kalo gue pulang duluan."

"Sumpah ya, lo bikin gue panik mulu bego."

"Maaf bangett. Oh ya sekarang gimana keadaan lo? Masih sakit ga?" ujar Luna sedikit khawatir.

"Gue gak papa, luka dikit doang ga masalah."

"Tetep aja harus istirahat, besok aja deh jalannya."

"Apaan begitu?! Sekarang gue ke rumah lo."

"Dengerin gue kali ini aja Ar. Lo mending istirahat."

Terdengar helaan nafas dari sebrang sana.

"Oke fine. Besok gue jemput."

"Iyaa

"Yaudah tutup telponnya."

"Lo aja."

"G"

Gadis itu menghela nafas pasrah. "Yaudah barengan."

"Y"

Sambungan pun terputus oleh kedua belah pihak. Tanpa sadar senyuman terpatri dari bibir gadis itu. Setelahnya Luna mulai berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

• • •

Seperti janjinya kini Arkan menjemput gadis itu, dan kini keduanya sudah berada di sebuah taman.

"Ngapain bawa gitar?"

"Mau ngamen," jawab Arkan santai.

"Gila, ngamen kok ngajak ngajak gue!"

"Lo yang ngamen, nanti duitnya bagi dua."

Mendengar hal itu membuatnya menggeleng keras. "Enak bae. Mending ngepet."

"Sabi. Lu babinya."

Gadis itu mendengkus kesal. "Sialan. enak di lo ga enak di gue."

"Bacot," Lelaki itu mulai mencoba memetik gitarnya kemudian bernyanyi.

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang