30

835 143 211
                                    

YEAY, HAPPY 4K VIEWERS-!!

Saya mau ngucapin makasih banyak buat kalian semua, wufyuu pokoknna<3


Ada yang nungguin Aluna up gak?

Absen dong, kalian asal mana?

Happy reading

°°°°°

"Di sini ada keluarganya pasien?" tanya Dokter tersebut.

"Saya Pak," ujar Luna serius
________________

"Maaf, dengan berat hati saya sampaikan ini. Kami telah berusaha semaksimal mungkin. Namun, Tuhan berkehendak lain."

Deg!

"Saudara Kai dinyatakan telah tiada. Hari Minggu, 30 November 2020. Pukul 1 malam. Benturan dikepalanya yang mengenai trotoar cukup keras hingga membuat pasien mengalami pendarahan yang sangat hebat, menyebabkan pasien meninggal dunia," jelas dokter itu.

Yang mendengar hal itu sungguh membuatnya merasa terkejut. Tidak menyangka jika Kai akan pergi meninggalkan dunia, meninggalkan kita semua. Sesak di dada terasa bergemuruh.

"Dokter ganteng bohong kan?" tanya Luna dengan mata yang sudah berkaca-kaca, dan sebentar lagi air mata itu akan luruh dengan sendirinya.

Tak mau berlama-lama Sheila segera masuk ke dalam. Yang pertama ia lihat adalah seluruh tubuh Kai yang ditutupi selimut khas rumah sakit.

Kini air yang sejak tadi ia tahan sudah jatuh mengenai pipinya. Dengan tubuh yang bergetar menahan kuat isak tangisnya, ia berjalan menghampiri brangkar tersebut.

Jari lentiknya mulai membuka selimut yang menutupi wajah tampan kekasihnya itu. Tangisnya semakin pecah kala melihat wajah pucat pasi milik Kai. Tangan gadis itu mulai menyentuh lengan Kai. Disentuhnya lengan itu terasa sangat dingin.

"Kak, bangun," lirihnya.

"Lo bahkan belum ngejelasin soal cewek yang ada di gramedia bareng lo. Dia siapa kak? Sakit hiks." Gadis itu terisak dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Gue butuh lo kak. Maaf gue diemin lo. Gue cuma kecewa, lo juga sama sekali gak ada ngejelasin siapa cewek itu sebenarnya."

"Gue sama sekali gak marah. Gue mohon bangun kak, maaf hiks." Gadis itu masih saja terisak.

Gadis itu beralih menyentuh wajah Kai. "Gue sayang sama lo. Gue mohon bangun."

"Hiks.. kenapa lo pergi secepat ini? Kenapa?!"

"Katanya mau nikahin gue. Tapi kenapa lo malah pergi hiks..."

Tiba-tiba lampu diruangan mendadak mati.

Brak

Pintu ruangan tertutup sangat keras dengan sendirinya, hak itu sontak saja membuat Sheila terlonjat kaget. Gadis itu menoleh ke belakang.

"K-kenapa gelap."

"Hiks.. kak bangun. Gue takut," ujarnya seraya menggoyahkan lengan kekar Kai.

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang