Happy reading
• • •
"Hai Lun," sapa Sinta.
"Hai," balas Luna dengan tersenyum tipis.
"Aku boleh nanya gak?" tanya Sinta.
Luna mengangguk pelan. "Tanya aja kali."
"Kamu sama Axel ada hubungan apa kok kayaknya kalian deket banget?" tanya Sinta seakan penasaran.
Tamara merasa ada yang tidak beres dengan Sinta, lantas ia segera mengeluarkan suara ya.
"Si Luna sama si Axel dari orok emang udah lengket banget, Sin," celetuk Tamara disetujui oleh Sheila.
"So, gue harap lo gak bakalan masuk ke dalam hubungan mereka," peringat Sheila seakan tak suka dengan kehadiran Sinta yang datang tiba-tiba.
Sinta terdiam sejenak. "Eh, ya gak bakal lah," ujarnya seraya terkekeh.
"Liat aja aku bakal rebut Axel dari kamu Luna," Sinta membatin.
"Kantin yu," ajak Tamara diangguki oleh Luna dan Sheila.
Sinta berdiri dari duduknya kemudian berujar, "Aku pergi dulu ya ada urusan." Ketiganya hanya mengangguki ucapan Sinta. Lagi pula mereka enggan dengan kehadiran Sinta.
Mereka sedikit merasa ada yang aneh dengan gadis itu. Namun, mereka tak mengindahkan hal itu dan memilih berjalan dengan beriringan melangkah keluar kelas.
• • •
"Yon," panggil arkan.
"Hm."
"Gak biasanya lo diem kayak gini."
"Nah kan, gue kira gue doang yang ngerasa Axel kek gini," celetuk Aiden.
"Emang lo ada hubungan apa sama anak baru itu?" tanya Arkan selatan merasa ada yang aneh. Ucapan Arlan berhasil membuat Aiden menatap kedua sahabatnya itu secara bergantian.
Axel terdiam sejenak. "Sorry, Gue belum bisa cerita sekarang."
"Hai, Yon," sapa seorang gadis.
"Aya neng geulis geuning. kok Axel doang yang disapa kitanya nggak?" ujar Aiden. Ya gadis itu adalah Sinta.
"Eh, hai Arkan, Aiden," sapa Sinta seraya tersenyum.
"Hai cantik," sapa Aiden.
Arkan hanya nampak acuh tak acu. Ia seakan tak suka dengan kehadiran Sinta, hanya saja ia merasa ada yang tidak beres dengan gadis itu.
Sinta melihat Arkan yang hanya terdiam dengan ruat wajahnya yang datar. Ia berusaha tak mengubris hal itu dan memilih berjalan menuju bangku di samping Axel yang kosong dan duduk di sana.
Axel menatap Sinta tanpa ekspresi. "Ngapain?"
Sinta menatap Axel dengan tersenyum. "Ke kantin yu," ajaknya.
"Sama lo?" Sinta tersenyum lalu mengangguk menanggapi ucapan Axel. "Ogah!" Setelah mengatakan itu Axel memilih pergi meninggalkan kelas membuat Sinta murung.
![](https://img.wattpad.com/cover/280111874-288-k504727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA || END
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK ADA PART YANG EROR KETIKA DI BACA‼️ [Genre : Humor - Fiksiremaja] Ini kisah Axelion Mahesa Granatha dan Aluna Xaviera Putri Dua insan yang sudah berteman lama. Sejak kecil seorang anak laki-laki bisa bisanya menguca...