13

743 212 106
                                    

Happy reading

• • •

Luna sudah siap untuk pergi ke sekolah dengan seragam yang melekat di tubuhnya.

Ting

Bunyi notifikasi dari ponselnya berbunyi menghentikan aktivitasnya saat sedang menyisir rambut.

Ia segera mengecek ponselnya dan tertera nama Axel di room chatnya.

|Lun sorry banget gue ga bisa berangkat bareng.

It's okey.|
Read

Luna lanjut menyisir rambutnya. Setelah itu ia turun ke bawah mencari keberadaan Kai.

Sesampainya di bawah Luna tidak melihat keberadaan Kai.

"Mah, pah. Bangkai mana?" tanya gadis itu seraya berjalan menghampiri kedua orangtuanya.

"Udah berangkat, katanya ada kelas pagi," ucap Shena membuat Luna mengangguk mengerti.

"Axel mana? Biasanya dia kesini, berangkat bareng kamu." Xavier berucap setelah meneguk air minumnya.

"Oh itu, dia lagi ada urusan jadi ga kesini," ucap Luna.

Kedua orang tuanya Luna ber"oh" ria.

"Ayo papa antar."

"Eh ga usah pah, Luna bisa berangkat naik taxi kok," ucapnya.

"Yaelah gw bapak lo, kalo lu forget. ayo buruan saparan dulu," ucap Xavier.

"Nanti aja deh, Luna sarapannya di kantin."

"Makan dulu Luna," titah Shena.

"Iya di kantin ma." Gadis itu mencium punggung tangan Shena. "Ayo, Pah."

Xavier berdiri dari duduknya lalu mengecup kening Shena."Aku berangkat dulu ya," ucapnya membuat Shena mengangguk dan mencium punggung tangan suaminya.

"Let's baby," ucap Xavier seraya merangkul Luna. Keduanya berlalu pergi ke luar rumah menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah Xavier dan Luna keluar dari mobil membuat warga sekolah menatap ayah dan anak itu kagum.

"Ajege gilaa! Cakep bener, itu siapanye Luna."

"Paling abangnya."

"Luna punya Abang?"

"Mana gue tempe!"

"Pasti ada perut sixpacknya, beuh!!enak tuh kalo malam pertama gue sama dia"

"Cungur lo!"

Luna menoleh pada Xavier, lantas melirik sekitarnya yang ramai dilihatnya mereka seakan tertuju pada papanya. "Papa ngapain ikut turun?" tanyanya.

"Mau liat-liat sekolah," sahut Xavier santai.

"Mau liat liat sekolah atau tebar pesona? Luna bilangin mama baru tau rasa."

"Siap-siap aja kamu, seketika jadi miskin!" desis Xavier

"Eh jangan dong pah, canda tadi," alibinya seraya cengengesan.

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang