27

711 144 80
                                    

Happy reading

• • •

"ARAA!" pekik kedua sahabatnya menghampiri Tamara.

"Duh Lun, tungguin rok gue melorot ini elah."

"Ahaha pliss, kolornya ukuran over size ya," ujar Luna terbahak-bahak.

"Kolor ijo," sahut Tamara membuat Luna semakin tertawa.

"Sabuk gue lupa gak dipake," ujar Sheila memelas.

"Anjir Shei, muka lo," ucap Tamara terbahak-bahak.

"Humor gue jingan!" ucap Luna seraya memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.

Ekhem.

"Mau tebar pesona, huh?" desis Aiden yang kesal melihat Tamara terus saja tertawa.

Tamara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Duh yang couple baru uwu terus ga tau tempat," sindir Luna seraya meredakan tawanya.

"Mana pj!" sahut Sheila.

"Masih musim pj-pjan?"

"Musimkeun."

"Arkan mana?" tanya Luna pada Aiden.

"Ciee nyariin Arkan. Mulai suka ya Lo sama dia?" ujar Tamara seraya tersenyum menggoda. Melihat itu Luna hanya memutar bola matanya malas.

"Di kelas."

Luna ber'oh' ria. "Gue pamit dulu ya," pamitnya lalu diangguki ketiganya.

"CEPET OFFICIAL YE!" pekik Aiden membuat orang-orang yang berada di koridor sekolah mengalihkan atensinya pada lelaki itu.

Luna berjalan menuju kelas XI IPS 3 dimana Arkan berada. Setelah sampai gadis itu masuk ke dalam kelas dan betapa terkejutnya ia dengan apa yang ia lihat barusan. Dadanya sesak seperti tengah ditusuk ribuan jarum.


Di dalam kelas Luna melihat dua insan berlawan jenis seperti tengah bercumbu mesra membuat hatinya begemuruh menahan sakit serta kecewa.

Lelaki itu adalah Axel dan dapat dipastikan wanita itu adalah Sinta, namun lelaki itu memunggunginya.

"Lun," panggil Arkan membuat Luna tersentak kaget kemudian matanya beralih menatap Arkan.

"Ngapain?"

"Uh, nggk. Ini gue bawain nasi goreng buat lo, yok makannya dikelas gue aja," ajak Luna seraya mendorong punggung Arkan pelan.

Sinta tersenyum smirk saat melihat keberadaan Luna tadi.

"Masih perih ga?" tanya Sinta seraya mengelus lembut pipi Axel.

"Udah nggak," ujar Axel seraya mengucek matanya pelan.

"Thank's babe."

Sinta mengangguk pelan seraya tersenyum manis.

• • •

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang