Happy reading
• • •
Setelah Arkan mengantarkan Luna tentunya dengan selamat, pria itu langsung pulang ke rumahnya. Kini Luna sedang duduk bersantai di ruang keluarga seraya menonton televisi.
"Lun, anterin kue ini ke rumah tante Vina ya," titah Shena.
Luna berdiri dari duduknya dan berjalan malas menghampiri mamanya.
"Kenapa ga sama mama aja sih?" tanyanya kepada Shena seraya mengambil kue di atas meja.
"Mama lagi ngurus berkas penting, ga sempet."
Luna menghela nafas pelan. Sebenarnya dirinya sangat malas sekali bertemu dengan Axel. Ntah kenapa ia muak melihat wajah pria itu.
"Assalamualaikum," ucap Luna saat sudah sampai di depan rumah Axel. Kini gadis itu tengah mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam. Eh mantu mama, sini nak masuk," dari dalam rumah, keluarlah wanita paruh baya namun sangat cantik dan masih terlihat sangat muda seperti mamanya.
Luna mengangguk kemudian masuk ke dalam rumah mengikuti Vina dari belakang.
"Ini kue dari mama." ucap Luna saat menyodorkan kue pada Vina.
Vina menerima kue itu. "Wah enak kayaknya nih." ucapnya antusias.
"Luna?" ujar seorang lelaki kemudian menghampiri Luna dan Vina. Keduanya pun menoleh ke arahnya.
"Tumben lo kesini?" ujar Axel.
Sejak Axel dekat dengan Sinta, akhir-akhir ini Luna memang sangat jarang sekali main ke rumahnya alasanya ada kerjaan, tugas sekolah numpuk, dll. Kini pria itu senang bukan main saat melihat Luna datang kerumahnya.
"Oh itu gue cuma mau nganterin kue aja," jawab gadis itu."Yaudah kalo gitu Luna pamit pulang dulu ya Tan, El balik ya," pamitnya kemudian berlalu pergi. Namun, Axel mencekal pergelangan tangan Luna membuat langkahnya terhenti.
"Cepet amat, main dulu napa."
Luna menatap Axel. "Eum gue mau bersih bersih rumah dulu. Lain kali aja ya," ujarnya.
Pria itu menghela nafas berat. iya terpaksa mengiyakan ucapan Luna, padahal ia masih sangat merindukan gadis itu, ia ingin sekali hubungan Luna dan dirinya seperti dulu sebelum hadirnya mantan kekasih Axel yang sudah lama menghilang dari kehidupannya dan sekarang dia sudah kembali. Ntah apa yang akan direncanakan gadis itu dirinya pun tidak tahu.
"Bilangin ke mama kamu, makasih kue nya, kamu juga sering-sering main ke sini," ucap Vina.
"Iya tan, kapan-kapan Luna main deh," ujar Luna seraya tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.
Axel mengantarkan Luna ke depan. Keduanya sama-sama canggung.
"Lun," panggil Axel.
"Iy-" ucapan Luna terhenti. Ia tersentak kaget saat Axel tiba-tiba memeluknya.
"Maaf," ujar lelaki itu tulus.
"Kenapa?"
"Maafin gue," ucapnya lagi.
Luna melepaskan pelukan Axel. Ia menatap Axel dengan heran."Lo kenapa tiba-tiba minta maaf? Lo gada salah juga. Aneh lo," ujarnya seraya terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA || END
Ficțiune adolescențiFOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK ADA PART YANG EROR KETIKA DI BACA‼️ [Genre : Humor - Fiksiremaja] Ini kisah Axelion Mahesa Granatha dan Aluna Xaviera Putri Dua insan yang sudah berteman lama. Sejak kecil seorang anak laki-laki bisa bisanya menguca...