04

1K 344 95
                                    

Happy reading

• • •

"Lunaa," seru kedua sahabat Luna secara bersamaan.

Luna spontan menoleh ke belakang. Di sana terdapat kedua sahabatnya yang tengah berlari kecil ke arahnya.

"Lun, nanti pulang sekolah kita hangout yu," ajak Sheila membuat Luna mengangguk menyetujui.

"Oke, nanti kita berdua jemput lo, ya." Lagi-lagi Luna mengangguk, "Iya."


"Yaudah, kiw masuk kelas," ajak Tamara diangguki keduanya.

"Hai," sapa Sinta ketika ketiganya sudah berada di dalam kelas.

"Hai," balas ketiganya serempak.

"Nanti ke kantin bareng yu," ajak Sinta

"Boleh," sahut Luna di setujui oleh kedua sahabatnya Luna.

Tak lama kemudian, guru mata pelajaran pun masuk ke dalam kelas, dan memulai pembelajaran.

• • •

Setelah bel istirahat berbunyi Sinta dan Luna dkk pergi menuju kantin untuk mengisi perutnya masing-masing.

Sesampainya di kantin mereka melihat Axel dkk yang sudah berada di kantin. Mereka pun langsung menuju ke arah meja yang ditempati oleh Axel dkk.

"Hai Bu Bos!" sapa Aiden membuat Luna memutar bola matanya malas. "Panggil Luna aja kan bisa."


"Oh tidak bisa."

"Serah lu," ujar Luna dan memilih duduk di dekat Axel.

Aiden terkekeh. "Oh ya, kalian mau pesen apa? Sekalian gue pesenin."

"Aku bakso sama air putih," sahut Sinta yang pengelihatannya tak kunjung lepas dari Axel.

Luna mengerutkan dahinya heran kala melihat Sinta yang terus saja memperhatikan setiap gerak-gerik Axel.

"Gue mie ayam sama jus jeruk," ujar Tamara.

"Gue mie ayam sama es teh." Kini Sheila yang berujar.

"Gue samain kayak Sheila," sambung Luna.

Aiden mengangguk kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju stand makanan.

Tak lama kemudian pesanan pun sudah datang membuat mereka mulai menyantap makanannya masing-masing.

Axel mencekal pergelangan tangan Luna ketika Luna yang hendak mengambil saus. Hal itu membuat Luna refleks menoleh ke arahnya.

"Gak boleh makan pedes!" peringat Axel.

Luna sama sekali tak mengindahkan ucapan Axel barusan. Gadis itu hendak menangkap saus itu pada seporsi bakso miliknya. Namun, dengan cepat Axel merebutnya membuat Luna merasa jengkel. Interaksi keduanya tak luput dari pandangan mereka yang berada di meja tersebut.

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang