09

769 250 52
                                    

Happy reading

• • •

"MAYGAAAT! Lo hampir aja diculik Lun?" pekik Sheila.

Luna berdehem singkat.

"Gak ada kerjaan banget tu culik nyulik lo!" celetuk Tamara.

"Hai," sapa Sinta yang baru saja masuk ke dalam kelas.

Ketiganya hanya menoleh sekilas dan kembali melanjutkan acara mengobrolnya.

"Heh, tau gak sih, kemarin ada yang sok alim besoknya meninggal," ujar Sheila. Membuat Luna terkekeh.

"Ahaha.. anjirr bisa gitu ya," ujar Tamara dengan terbahak-bahak.

Sinta geram. "Sheila kalo ngomong mulutnya dijaga dikit kek."

"Upss.. ada yang kesindir ternyata."

"Dandanan lo juga kenapa berubah kek cabe sih? Gak ada cantik-cantiknya juga."

Sinta geram kemudian ia berlalu dari hadapan ketiganya dan duduk di kursi nya sambil menahan kesal.

"Ewh.. makin lama makin keliatan aja sifat aslinya," ujar Luna.

Tak lama Guru masuk ke dalam kelas dan pembelajaran pun berlangsung.

• • •

"Ayo pulang," ajak Luna pada Axel.

"Hai Yon," panggil Sinta dari arah belakang kemudian menghampiri Luna dan Axel. Melihat hal itu membuat gadis itu berdecih.

Setelah berada di hadapan keduanya, Sinta memandang Luna dari bawah ke atas dengan pandangan remeh.

"Lun, Axel udah janji mau pulang bareng aku mending kamu pulang sendiri aja. Jadi cewek jangan manja," ujar Sinta masih dengan menatap Luna remeh.


"Diem lo cabe! Lagian gue gada janji sama lo," desis Axel menatap Sinta dengan tatapan tajamnya.

"Ck, selesai-in aja urusan kalian berdua gue balik duluan. Bye El." Saat Luna dendak pergi, lengan kekar terlebih dahulu mencekal lengannya.

"Gue gak bakal biarin lo pulang sendirian lagi. Balik sama gue!" tegas Axel.

"Yon, kamu gimana sih katanya mau pulang bareng aku, kok kamu malah bareng sama Luna," gerutu Sinta kesal.

Luna hanya diam berada diposisinya. Ia sudah malas, sungguh malas. Ia ingin cepat sampai ke rumahnya dan berbaring di atas kasur empuknya. Ah, membayangkannya saja sudah nikmat.

Axel yang geram pun menatap Sinta tajam. "Lo diem! Gue juga gak ada janji sama lo."

"Hei.. hei.. drama apalagi ini?" celetuk Sheila yang mendengar keributan di luar kelas.

"Wih, ada si cabe nih," sindir Tamara kala melihat adanya Sinta.

Sinta tak mengubris keduanya. Ia memilih kembali beralih menatap Axel. "Ayo Yon, anterin aku balik."

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang