Happy reading
• • •
Berhubung ini hari minggu, Axel dan Luna memilih bersantai di rumah Luna sambil menonton televisi. Perihal menonton konser BTS, Luna dan Tamara asik berjoget. Namun tidak dengan Axel yang hanya terdiam memperhatikan keduanya sampai tertidur, selalu saja begitu.
Perihal Tamara, gadis itu sudah pulang ke rumahnya karena akan menemani mamanya arisan.
"Lun, om sama tante kapan pulangnya?" tanya Axel kepada Luna
"Besok maybe."
Wajah Axel berubah menjadi lesu, padahal ia ingin lebih lama berduaan dengan Luna. "Yahh, kok cepet banget."
Luna menatap lelaki itu cengo. "2 Minggu lo bilang cepet?"
Kedua orang tua Luna memang selalu berpergian ke luar negeri untuk mengurus bisnis di sana. Mereka memang selalu menitipkan Luna pada Axel, tentu saja Axel bersedia menemani Luna, yang notabenya sahabatnya sedari kecil. Ia pun sudah menyukai Luna sejak kecil.
"Ya, kan gak kerasa Lun," ujar lekaki itu seraya cengengesan.
"Itu menurut lo," ujar Luna malas.
"Gabut Lun. Jalan kuy," ajak Axel.
"Yaudah ayo, bentar gue siap-siap dulu." Gadis itu hendak berdiri dari duduknya. Namun, ketika ia hendak pergi, suara Axel membuatnya mengurungkan niatnya.
"Gak usah Lun, gitu aja udah cantik kok," kata Axel membuat semburat merah menjalar di pipi gadis itu.
Blush
"Ayo." Axel menarik pelan lengan Luna membawanya ke luar rumah.
"Ayo naik," titah Axel diangguki Luna.
Luna pun menaiki motor Axel dan duduk di kursi penumpang.
"Pegangan, Lun," titah lelaki itu membuat Luna terdiam.
Merasa tidak ada jawaban dari Luna Axel pun menarik dan melingkarkan tangan Luna di perutnya. Luna yang terkejut hendak melepaskan tangannya yang melingkar di perut Axel. Namun, dengan gerakan cepat lelaki itu menahannya.
"Udah gini aja Lun, kalo lo gak mau jatoh," ujar Axel.
Luna hanya pasrah. Setelahnya lelaki itu menjalankan motornya menjauhi pekarangan rumah Luna.
"Kita mau kemana si, El?" Luna sedikit teriak karena jalanan sedang ramai.
"Nanti juga lo tau," sahut Axel.
Setelah sampai ditempat yang dituju Axel pun mematikan mesin motornya, dan di sinilah keduanya berada di tepi danau.
Luna menoleh pada Axel lalu menatapnya dengan teduh."El?"
"Lo inget, kan? Tempat ini yang menjadi saksi kalo gue pernah janji buat jaga lo, gue akan selalu ada buat lo." Luna mengangguki ucapan Axel barusan.
"Dan gue janji setelah lulus kuliah gue bakal ngelamar lo. So, gue minta lo tetep setia nunggu—"
Luna menggeleng. "Jangan pernah ngucapin janji ke gue, El. Gue takut," jedanya, "Gue takut suatu hari nanti lo bakal ninggalin gue dan lo malah ingkarin janji lo," lanjutnya lirih yang barusan menyergah ucapan Axel. Ucapan Luna mampu membuat Axel terdiam.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA || END
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK ADA PART YANG EROR KETIKA DI BACA‼️ [Genre : Humor - Fiksiremaja] Ini kisah Axelion Mahesa Granatha dan Aluna Xaviera Putri Dua insan yang sudah berteman lama. Sejak kecil seorang anak laki-laki bisa bisanya menguca...