17

680 167 93
                                    

Happy reading

• • •

Flashback*

"Ma kenapa harus pindah?"

"Perusahaan papa ada problem sayang, terpaksa kita harus pindah."

"Tapi El gamau ninggalin Luna, El mau sama Luna."

"Ini sementara aja El."

"Tapi 2 tahun itu waktu yang cukup lama ma."

"Mama mohon sama kamu, kamu mau ya pindah ke Yogyakarta?"

"Tap-"

"El sayang, anak papa kan udah kelas 2 SMP pasti kamu bisa ngerti," ucap Bram

Axel mengembuskan nafasnya pelan."Yaudah El mau."

Bram dan Vina tersenyum mendengar ucapan anaknya.

"Mamah sama papah janji, nanti kita kembali lagi ke sini," ucap Vina.

Axel mengangguk.

"Yaudah kita ke kamar yu, mama bantu kamu packing," ucap Vina diangguki Axel.

"Pasti El bakal kangen banget sama Luna," ucap anak lelaki itu sedih saat sampai di kamarnya.

Vina mengelus kepala Axel sayang."El tenang aja, kalian kan bisa Vidio call."

Axel menatap Vina dan tersenyum senang."Iya juga ya, kok El ga kepikiran."

"Yeu lo nya aja yang udah murung duluan. Segitu bucinnya sama Luna," ucap Vina seraya terkekeh.

"Biarin Luna kan cinta pertamanya El."

"Dih masih kecil juga udah bucin gimana gedenya nanti," cibir Vina.

Sekolah

Satu kemudian Axel sudah memiliki kekasih yang bernama Sinta. Ia sudah lost contact dengan Luna dan lebih milih fokus dengan kekasihnya.

"Sayaaang~"

Axel menoleh ke belakang mendapati Sinta yang berlari kecil kearahnya dengan senyuman yang memabukkan bagi Axel.

Ia tersenyum."Keliatannya seneng banget, kenapa?"

Sinta menggeleng. Ia memeluk lengan kekar milik Axel.

"Pacar aku hari ini ganteng banget," ucap Sinta.

"Dari orok aing dah ganteng kali."

"Iya iyaa, pacar aku emang ganteng dari bayi," ucap gadis itu seraya terkekeh.

"Laper, ke kantin yu," ajak Axel.

Sinta menggeleng."Ga mau, disana banyak fans kamu, genit genit lagi! Aku ga suka ya."

"Resiko jadi pacarnya cogan ya gini."

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang