01

2.5K 432 280
                                    

Happy reading

• • •

"Lun, cepet anjir lama banget elah," pekik Axel yang sedari tadi tengah menunggu Luna keluar dari kamarnya.

"Ck, sabar ngapa," Luna balas teriak. Gadis itu berjalan ke luar kamar lalu menuruni anak tangga untuk menemui Axel di lantai bawah.

"Lemot banget lo kek siput, udah ayo." Lelaki itu segera menarik lengan Luna.

Luna melepaskan cekalan Axel pada lengannya. "Ihh, bentar takut ada yang kelupaan."

Axel geram dengan Luna memilih menggendong gadis itu ala bridal style membuat Luna memekik kaget seraya memberontak. "Kyaa.. turunin El!

"Ck, udah diem," cetus Axel membuat Luna langsung bungkam. Tanpa sadar Luna mengalungkan tangannya di leher Axel. Gadis itu terpaku kala melihat pahatan yang sempurna milik Axel.

"Njem ni anak bikin gue baper bae," batin Luna berteriak.

Setelah sampai di pekarangan rumah, Axel segera menurunkan Luna. Ia mulai menaiki motornya lalu menyalakan mesin motornya.

"Lah, si dugong malah bengong. Ayo naik," titah Axel membuyarkan lamunan Luna. Luna yang tersadar dari lamunannya pun segera menaiki jok belakang motor Axel.

Setelahnya, Axel segera menjalankan motornya meninggalkan pekarangan rumah Aluna. Sesampainya di sekolah Axel mengantarkan Luna terlebih dahulu menuju kelasnya.

"Belajar yang bener jangan lirik cowok lain," peringat Axel.

Luna memutar bola matanya malas "Bawel ih, lagian terserah gue dong, mata juga mata gue."

"Tapi gue gak—"

"Suka lun," cibir Luna menirukan gaya bahasa Axel. "Bosen tau dengernya. Iya-iya gue gak bakal lirik cowok manapun selain lo, Axelion Mahesa Granatha!" Lanjutnya.

"Good girl," kata Axel terkekeh seraya mengacak pelan rambut Luna.

"Ishh ... benerin!" titah Luna seraya menatap Axel tajam.

"Iya-iya, sini." Tangan Axel terangkat untuk merapihkan helaian rambut Luna yang sedikit berantakan.

"Woii uwu jangan di depan pintu juga kalii. Gak tau apa bidadari mau lewat," pekik Tamara yang baru saja tiba di depan kelas.

"Sialan lo ganggu aja," gerutu Axel seraya mendelik kesal pada Tamara.

"Heleh, bidadari dari got aja bangga," ceketuk Luna sinis.

"Ck, Sono Yon ke kelas lo, Luna gue pinjem bentar," ujar Tamara seraya menarik lengan Luna dan membawanya ke dalam kelas.

"Awas lo, Ra," gumam Axel yang geram dengan Tamara. Namun begitu, ia tetap pergi dari sana berlalu menuju kelasnya.

"Lo tau gak?" tanya Tamara saat sudah duduk di kursinya dengan Luna yang duduk di sampingnya.

"Nggak lah! kan lo belom ngasih tau," desis Luna.

"Yeu ini juga mau ngasih tahu."

"Naon?"

(Apa)

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang