21

760 160 75
                                    

Kini Aluna dkk sedang berjalan di koridor sekolah menuju kantin.

"Lun," panggil Sheila.

Aluna menoleh pada Sheila dan mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya.

"Eum anu."

"Ngomong yang bener."

"Lo dah tau kalo Axel sama Sin-"

"Udah," sela Luna cepat membuat Sheila mangut-mangut.

"Lo gak papa kan?" kali ini Tamara yang bertanya.

"Biasa aja."

"Lo ga bisa bohong dari kita," ujar Sheila.

"Serius. Gue gak kenapa kenapa. Kalian yang kenapa?" ujar Luna heran.

"Gue tau perasaan lo, kalo lo mau cerita, jangan sungkan-sungkan. Kita kan bestie. Kita berdua siap kok dengerin keluh kesah lo."

Luna tersenyum tulus. "Makasih ya, kalian selalu ada buat buat gue."

"Udah dibilang kita kan bestie sayang."

Ketiganya terkekeh. Di ujung koridor tak jauh dari ketiganya sudah ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan ketiganya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Liat aja, gue bakal rebut kebahagiaan lo Luna," gumamnya.

• • •

"Selamat siang," ujar Bu Riny yang mengajar mapel matematika.

"Siang Bu," Serempak anak kelas XI MIPA 2

"Sekarang akan ada ulangan dadakan."

Ucapan Bu Riny membuat seluruh kelas XI MIPA 2 mendesah pelan. Mungkin sebagian ada yang sudah belajar ada juga yang belum.

"Gila, gue belum belajar jingan!" ujar Aiden.

"Mangkannya belajar, lo tau kan? Tu guru hobi banget ulangan dadakan," ujar Axel.

Aiden mendesis pada lelaki itu. "Dih, kek lu nya suka belajar aje."

"Ar nanti gue liat dong."

"Ogah."

"Ck, lu mah gitu sama bebep sendiri juga," ujar Aiden mendramatis membuat Arkan bergidik ngeri.

Aiden menoleh pada Axel. "Yon, gue liat dong."

"Ogah."

"Ck, punya curut dua gak guna banget."

"Siapa yang lo bilang curut?!" ujar Arkan dan Axel bersamaan. Sontak keduanya saling memandang sekilas kemudian saling membuang muka.

"Cie barengan. Akur ni?" ujar Aiden dengan terkekeh geli.

"Ck, diem lo," ujar Arkan dan Axel secara bersamaan lagi membuat keduanya mendengus kesal.

"Ciee."

"Harap tenang semuanya."

Mendengar ucapan guru tersebut ketiganya memilih memperhatikan ke depan.

"Saya akan bagikan kertas ulangan ini. Kerjakan masing-masing. Tidak di perbolehkan untuk menyontek! Mengerti?!"

"Mengerti bu!" ujar murid serempak.

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang