15

854 179 43
                                    

Wkwk kena prank, maapkeun:)

Happy reading

°°°°°

"KEBAKARAN! WOII!"

Luna tersentak kaget ia terbangun sontak saja Luna menggebrak meja dan berdiri dari duduknya. Luna pun celingak celinguk seperti orang bego.

"Ahaha. Muka lo!" Sheila dan Tamara terbahak bahak ketika melihat wajah Luna.

Luna menoleh pada kedua sahabatnya dan menatap mereka tajam.

"Sorry Lun. Abisnya sih lo tidur lama amat," ujar Tamara seraya meredakan tawanya.

Ia cengo jadi ternyata tadi itu hanya mimpi? Sungguh ia tak menyangka, itu benar-benar seperti nyata.

"Lo tidur lama amat dah. dari pelajaran di mulai sampe jam pertama selesai, 3 jam loh Lun! Untung aje gurunya ga tau kalo lo tidur, kalo gurunya killer mah beuhh!"

"Tau ih mana kebo lagi."

"Emang lo mimpi apaan sih sampe tidur nyenyak banget?" tanya Sheila.

"Mimpi gue mati," ucapnya pelan masih tidak menyangka.

"What!!" pekik Tamara dan Sheila secara bersamaan.

Untung saja di kelas hanya ada mereka bertiga saja. Dikarenakan mapel kedua jamkos membuat para penghuni kelas ke luar kelas.

"Dan kalian mau tau gue mati karena apa?!" ujar Luna

Kedua sahabatnya mengangguk.

"Gue mati gegara lagi makan mie tapi tiba tiba ada orang yang nepuk bahu gue otomatis kan gue keselek njem," ucap gadis itu.

Mendengar itu membuat kedua sahabatnya tertawa terbahak bahak.

"Gilaa mimpi lo ngadi ngadi banget heh!" ucap Sheila yang masih saja tertawa seraya memegangi perutnya.

"Yeu mana gue tau!" ucap Luna malas.

Ia masih tak menyangka bahwa tadi dirinya bermimpi seperti itu.

"Gue jadi parno makan mie deh," gumam Luna pelan yang masih di dengar oleh Sheila dan Tamara.

"Please gue masih ngakak," ucap Tamara yang masih tertawa.

"Jadi laper gue, yok kantin," ajak Luna. Kedua sahabatnya pun menyetujui dan berlalu ke luar kelas menuju kantin.

Sesampainya di kantin ketiganya melihat Axel dkk dan Sinta yang setia di samping Axel.

"Tu Axel kepelet kali sama Sinta," ucap Sheila.

"Iya kali, meuni jadi lengket kitu," ucap Tamara.

(Jadi makin lengket gitu)

"Lun masa lo diem aja sih."

"Siapa bilang gue bakal diem aja? Ada saatnya gue mainin peran gue," ucap Luna santai.

"Wih gue suka nih gaya lo," ucap Tamara.

ALUNA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang