Bagian 0 (revisi)

16K 796 2
                                    


Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun itu kini berlari lincah dengan kaki kecilnya diiringi senyuman manis nya yang hangat, kini ia tengah bermain kejar kejaran dengan teman sebayanya di taman bermain yang tak jauh dari komplek tempat tinggalnya.

Ia sangat menikmati bermain bersama teman teman nya hingga tak sadar sudah berapa lama sejak ibunya mengantar nya ke taman bermain. Sepertinya sudah terlalu lama ia bermain hingga kini ia melihat seorang wanita yang sangat familiar tengah tersenyum dan berjalan ke arah nya, itu ibunya.

Valda melambaikan tangan dan berlari menghampiri ibunya, saat telah berada di jangkuan sang ibu ia berhambur ke pelukan sang ibu. Valda hanya sebatas perut sang ibu, dan hal itu membuat ibunya selalu merasa gemas karna putranya sangat kecil dan lucu.

"Ibu!!! " Valda dengan mata berbinar memandang wajah sang ibu

Karna hari telah sore ibu Valda, atau sebut saja Amanda mengajak anaknya untuk pulang kerumah

"sayang, hari ini sudah dulu ya mainnya. Sudah sore, waktunya pulang ya " ucapnya Sembari mengusap surai hitam sang anak.

Valda menganggukkan kepala lalu berpamitan pada teman temannya. kemudian ia menggenggam tangan sang ibu. Keduanya berjalan pulang ditemani semburat oranye sang matahari. Senandung kecil suara Valda mengiringi langkah ibu dan anak itu.

Jarak rumah yang tak terlalu jauh membuat mereka tak memerlukan waktu yang terlalu lama untuk berjalan. Mereka sampai di depan rumah sederhana satu lantai, bercat putih dengan banyak bunga bunga indah di sekitarnya. Selalu tenang rasanya saat telah berada di rumah. Namun di sore hari yang lengang ini Amanda dibuat bingung dengan beberapa mobil sedan hitam yang terparkir di depan rumahnya.

Lama keduanya berdiri di depan rumah, Amanda mulai menyadari ada sesuatu yang aneh disini.

Amanda berjongkok dan kemudian merengkuh kedua bahu sang anak

"Valda sayang, Kalau nanti ada yg mau jahatin Valda, Valda lari dan cari keramaian atau bersembunyi ya nak. Tidak perlu menunggu ibu atau pun ayah ya." Kata Amanda dengan tatapan teduh yang menenangkan.

Namun Valda menatap dengan tatapan bingun terhadap perintah ibunya barusan

"loh? Ada apa bu? Ada orang jahat bu? Lalu kalau Valda lari ibu dengan ayah bagaimana?" tanya Valda

"nak, dengar ibu baik baik ya sayang. Ibu dan ayah akan melindungi Valda apapun yang terjadi, tapi bila nanti ada orang asing yang mendekati Valda, Valda harus lari sesuai kata ibu. Jangan cemaskan ayah dan ibu, nanti kami akan menyusul Valda" Amanda berusaha menjelaskan agar sang anak menuruti perintahnya nantinya.

Saat Valda telah mengangguk paham, Amanda dengan langkah pelan mulai membuka pintu rumah yang tentunya tidak terkunci.

Namun baru saja memasuki rumah, ia dikejutkan dengan suara hantaman yang sangat keras. Saat itu juga ia melihat tubuh suaminya terlempar dengan ke dinding.

Firasat Amanda benar, ada yang tidak beres disini. Saat hendak berlari kearah sang suami, tubuh Amanda membeku saat mendengar sebuah suara bariton.

"Hei hei hei, Sepertinya istri pecundang ini sudah pulang" seorang pria berbadan kekar berjalan mendekati Amanda.

Amanda melihat ke sekeliling isi rumah dan benar saja, tidak hanya ada satu orang pria asing disini.

Kemudian dengan suara lantang dan penuh emosi manda berkata pada orang orang itu

VALDA ADIWANGSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang