"Jika cinta ini sulit untuk kuraih, setidaknya ijinkan aku memandanginya sekali lagi."
____________
Xiao Zhan menghela napas, ia kemudian melirik Yibo setelah beberapa menit didekap keheningan. "Hari ini, aku akan menguji rasa percaya dirimu. Kau tidak takut, 'kan?"
Yibo terkekeh. "Aku takut? Yang benar saja! Tidak akan!"
Xiao Zhan mengangguk. "Bagus kalau begitu, kau bisa ikut aku sekarang."
Xiao Zhan berjalan keluar ruangan, diikuti Yibo yang tersenyum jahil. "Ke mana? Kita akan berkencan?"
Xiao Zhan mendengkus. "Mana mungkin aku kencan dengan orang gila?"
Yibo menyenyit. "Hei, Xiao Zhan! Siapa yang kau panggil orang gila?"
"Tidak ada orang lain selain dirimu, siapa lagi?"
Yibo cemberut. "Jahat sekali!"
"Jangan banyak bicara, hemat tenagamu." Xiao Zhan tersenyum puas, ia tidak sabar melihat reaksi Yibo hari ini.
📖📖📖
Yibo tak tahu harus protes atau tidak. Kini, ia berada di Old Town Square yang terletak tak jauh dari Jembatan Charles, tepat di jantung kota Praha.
Praha memang dijuluki Seribu Menara, tidak heran jika bangunan klasik bergaya gotik berjejer indah sebagai penyejuk mata. Banyak orang berlalu lalang, Praha memang salah satu destinasi terbaik di Republik Ceko sehingga wajar saja jika terlihat ramai.
Yibo meringis, melirik sang guru yang berdiri di sisi kanan. "Apa yang kita lakukan di sini?"
Xiao Zhan mengangkat bahu. "Masih ingat, dulu kita pernah melakukan pertunjukan drama di sini?"
Yibo menaikkan alisnya, perasaannya menghangat ketika Xiao Zhan menyinggung masa lalu mereka lagi. "Ingat! Saat itu ... kau menjadi pemeran utama dan aku yang sejak dulu memang tidak terlalu bisa dalam menghayati peran harus menjadi pemain antagonis."
Xiao Zhan mengangguk. "Ya, sejak dulu kau selalu memerankan antagonis, sebuah peran yang tidak terlalu mendominasi jalannya cerita, sama seperti sekarang."
"Tiga bulan lagi, aku akan menjadi tokoh protagonis, selalu ada hampir di setiap adegan, tidak lagi menjadi karakter pendukung."
"Itu sebabnya, aku ingin kau berlatih lagi." Xiao Zhan menatap Yibo, kini keduanya berdiri di trotoar jalan. "Dulu, kau terlalu malas dan membiarkan orang lain merebut peranmu, sekarang sudah saatnya merebut kembali milikmu. Satu-satunya cara adalah bekerja keras, hilangkan rasa malu, berjuang selama kau mampu, dan biarkan orang lain tahu siapa itu Wang Yibo!"
Yibo tercengang, sungguh ia tidak menyangka jika mantan sahabatnya, mantan calon pasangan sehidup sematinya kini menjadi gurunya---membangunkannya yang telah lama terlelap, memotivasinya, dan memberikannya semangat lebih.
Yibo memang telah salah menilai Xiao Zhan. Ia tahu bahwa Xiao Zhan adalah Xiao Zhan, yang sekarang terlihat masa bodoh, tetapi masih memiliki rasa peduli yang tinggi terhadapnya, sama seperti sosok yang dulu ia kenal, yang membuatnya jatuh cinta.
"Kenapa melamun?" Xiao Zhan menegur sampai Yibo mengerjap karena terkejut.
"Ah, tidak," Yibo berucap. "Aku hanya sedikit terkejut karena dimotivasi oleh guruku."
Xiao Zhan menggelengkan kepalanya. "Itu tugasku, aku dibayar olehmu, aku wajib membuatmu meraih apa yang kau inginkan."
Yibo mengangguk. "Benar juga, aku wajib menguasai karakterku untuk drama nanti. Jadi, apa yang akan kita lakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperated Soul
Fanfiction||🥇Masuk Reading List @WattpadFanficID Edisi Maret 2022 sebagai 2 Cerita Terbaik || For you my everlasting love .... The world never be ours, but my world always be yours. I'll be happy to be yours and you always be mine, then we always be us .... ...