"Rasa cintaku terlalu kuat hingga rasa benci terkalahkan dengan mudahnya."
______________________
Hidangan lezat dan hangat baru saja Xiao Zhan letakkan di atas meja makan. Pemuda manis itu sudah menjalankan tugasnya di rumah, membersihkan ruangan dan memasak setiap hari. Ia tak keberatan jika sang kakak memintanya mengurus segala keperluan rumah,ia senang karena setidaknya kakaknya itu masih mengandalkannya, menganggapnya ada.
Pemuda manis itu duduk dan menunggu sang kakak pulang. Sebuah senyuman terpatri di wajahnya saat Taiyu sampai. "Ge, kau sudah pulang? Makan malamnya sudah siap."
Taiyu tak merespon, pemuda itu duduk tak jauh dari sana, mengambil piring dan menikmati hidangan yang tersedia, Xiao Zhan juga melakukan hal serupa.
"Kenapa kau menerima pria itu di tempatmu bekerja?"
Xiao Zhan yang sedang mengunyah makanannya tiba-tiba berhenti. "Maksud Gege ... Yibo?"
"Siapa lagi? Jangan pura-pura bodoh."
Xiao Zhan meraih segelas air, meneguknya, dan menjawab setelah selesai minum, "Dia memaksa untuk masuk ke sana, Arthur juga mengijinkannya. Jadi, aku tidak bisa menolak."
Taiyu mendengkus. "Arthur yang mengijinkan atau kau yang memang berkeinginan untuk kembali padanya?"
Xiao Zhan menatap sang kakak dengan nanar. "Ge, aku tahu Gege tidak menyukai Yibo, tapi ...."
"Jangan dilanjutkan, aku tidak ingin mendengar pembelaanmu terhadapnya," ucap Taiyu.
Xiao Zhan meremas jemarinya. "Aku tidak bermaksud untuk membelanya. Ge, aku hanya ingin menebus kesalahanku di masa lalu. Aku mengacaukan pernikahan itu, dia tidak akan menyerah begitu saja sampai benar-benar dapat memanfaatkanku saat ini."
Taiyu yang sejak tadi makan dengan santai tiba-tiba membanting sendok yang dipegangnya, menimbulkan suara nyaring hingga Xiao Zhan terkejut. Ia menatap Xiao Zhan dengan tajam, ucapannya penuh penekanan, "Apa kau amnesia, Xiao Zhan? Haruskah kuingatkan kembali siapa yang sudah membuatmu seperti ini? Hidup kita berantakan setelah dia menghancurkanmu. Kau masih mencoba untuk menebus kesalahan? Kesalahan apa yang kau perbuat? Meninggalkannya? Bukannya itu pantas? Dia berhak mendapatkannya! Jika kau memang merasa bersalah, kau harusnya lakukan pada Arthur!"
"Ge, kita sudah melangkah ke masa sekarang, masa lalu tidak perlu diingat lagi," ujar Xiao Zhan. "Aku sudah merelakan apa yang terjadi saat itu."
"Ya, kau memang sudah merelakan. Bagaimana dengan Arthur?"
Xiao Zhan terdiam, jantungnya tiba-tiba berdetak cepat. Di dekatnya, Taiyu kembali melanjutkan ucapannya, "Arthur memang diam, tapi dia mungkin merasa tersiksa. Tidakkah kau bertanya bagaimana perasaannya? Orang yang mungkin dia benci datang dan berniat merebutmu darinya!"
"Kenapa Gege berpikir begitu?" Xiao Zhan tanpa sadar mulai bersuara dengan intonasi tinggi. "Arthur menerima kehadiran Yibo dengan baik, itu artinya dia juga tidak mempermasalahkan kejadian di masa lalu."
"Benarkah?" Taiyu mencibir. "Kau bisa membaca pikirannya? Kau bisa tahu bagaimana hatinya bergelojak karena kehadiran bajingan itu? Hebat sekali kau, Xiao Zhan. Kau seperti anak lupa induk, kau lupa apa yang Arthur lakukan padamu selama ini."
"Bagaimana denganmu?" Xiao Zhan kembali berucap, "kau bahkan lebih kejam, memintaku untuk mengambil keuntungan darinya! Tidakkah itu lebih buruk dari apa yang kulakukan?"
Taiyu tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Xiao Zhan, apa kau tidak bisa membedakan mana serius dan tidak? Kau pikir aku berniat memanfaatkannya lewat dirimu? Aku hanya menguji kesetiaanmu terhadapnya. Jawabanmu saat itu membuatku puas, aku pikir kau memang sudah melupakan Yibo dan fokus pada Arthur. Kemudian, pria itu datang secara tiba-tiba dan kau kembali terjebak di hati yang sama. Bodoh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperated Soul
Fanfiction||🥇Masuk Reading List @WattpadFanficID Edisi Maret 2022 sebagai 2 Cerita Terbaik || For you my everlasting love .... The world never be ours, but my world always be yours. I'll be happy to be yours and you always be mine, then we always be us .... ...