Regret

294 43 25
                                    

"Kau dan aku hanya diijinkan membuat gelora cinta tanpa diijinkan untuk bersama. Kau dan aku hanya ditakdirkan merajut cerita, tanpa diminta menyelesaikan akhirnya. Kau dan aku adalah saksi bagaimana cinta mengoyak jalan yang seharusnya ada menjadi tiada."
______________________





Xiao Zhan berjalan gontai memasuki ruang rawat Arthur. Pemuda manis itu menahan sesak dalam dada ketika menatap sosok yang terbaring dengan mata terpejam dan bibir pucat. Xiao Zhan menarik kursi di sisi ranjang, duduk dengan perlahan, dan mata memandang lekat pada sosok yang kini belum sadarkan diri.

Jemari Xiao Zhan bergerak dengan gemetar, hati-hati sekali ia menggenggam jemari milik Arthur. Xiao Zhan tersenyum miris dan berbisik, “Kenapa jemarimu dingin sekali?”

Xiao Zhan menggenggamnya dengan lembut, sesekali satu tangannya mengusap kening muridnya itu. Teringat kejadian tiga tahun lalu, di mana ia menyaksikan sosok itu koma dan terbaring di ruang ICU. Xiao Zhan pernah menyaksikan Arthur yang berjuang untuk hidup.

“Arthur, jika saja saat itu aku lebih hati-hati, jika saja aku mampu menghindar, jika saja aku tidak menabrakmu, kau pasti tidak akan seperti ini,” gumam Xiao Zhan. “Kariermu akan cerah, masa depanmu terjamin, sama seperti yang Yibo katakan di taman. Namun, aku membuat semuanya menjadi tidak mungkin.”

Xiao Zhan meneguk salivanya susah payah, ia ingat ketika Arthur siuman dari komanya, pemuda yang saat itu masih berusia 18 tahun tersebut justru tersenyum. Arthur mengulurkan tangan pada Xiao Zhan dan mengatakan bahwa akhirnya sosok itu memiliki seorang kakak laki-laki. Miris? Tentu saja! Xiao Zhan bahkan tidak bisa buka suara saat itu, ia terlalu kagum dengan kebaikan sosok yang kini menjadi muridnya.

Tiga tahun mereka melangkah bersama-sama, tiga tahun Arthur memperlakukannya dengan sangat baik, dan perasaan kagum yang dulu ada tumbuh semakin liar. Xiao Zhan mengagumi bakat luar biasa Arthur, menyukai perlakuan ramahnya pada orang lain, menyukai pemikiran Arthur, kelembutan hati, kesabaran, kedewasaan, dan semua tentang pemuda itu. Kemudian, rasa kagum dan suka berubah menjadi perasaan yang terkendali dalam hati.

Xiao Zhan tersenyum, mengecup punggung tangan Arthur dengan lembut. “Ada aku yang selalu mencintaimu di sini, jadi jangan berani  berpikir untuk meninggalkanku lebih cepat ….”

Xiao Zhan memejamkan matanya, kepalanya bersandar pada sisi ranjang. “Arthur, kau bilang aku sudah melangkah terlalu jauh. Jika memang benar seperti itu, apa kau bersedia berkelana denganku bersama-sama? Kau bilang kau seharusnya menjagaku, jadi tolong bangunlah dan wujudkan janjimu padaku.”

🎻🎻🎻

Wang Yibo melangkah lesu ke luar Hospital Na Bulovce, salah satu rumah sakit ternama di kota Praha. Pemuda itu tak tahu jika amarah dan rasa cemburu yang menguasai selama ini dapat membuatnya menimbulkan petaka. Namun, kejadian itu membuatnya mendapatkan apa yang selama ini ia inginkan, alasan mengapa Xiao Zhan tidak menghadiri pernikahan mereka serta mengapa pemuda manis itu lebih dekat dengan Arthur, sang rival.

Rasa penasaran yang selama ini menggedor akal sehatnya kini terjawab. Yibo senang, tetapi sedih secara bersamaan. Ia sadar bahwasanya ia tidak berguna, tidak dapat membuat orang tuanya percaya bahwa Xiao Zhan adalah pilihan terbaik, tidak dapat meyakini bahwa pilihannya adalah pilihan paling tepat.

Berulang kali, Yibo ingin membuktikan bahwa cintanya terhadap Xiao Zhan adalah ketulusan tiada tara, berulang kali selama tiga tahun belakangan ia nyaris gila karena mencari keberadaan mantan kekasihnya itu, dan berulang kali ia harus kena tegur orang tuanya ketika ketahuan.

Jika Taiyu pernah menuduhnya tidak ada usaha dan keinginan untuk mendapatkan Xiao Zhan, Taiyu salah besar menilai Yibo. Selama ini, Yibo tidak pernah diam, selalu berjuang demi cinta yang harusnya ia dapatkan. Jika banyak orang yang mengatakan bahwa Yibo menyerah begitu saja setelah pernikahan itu gagal, mereka juga salah besar. Yibo tidak pernah menyerah sebelum cinta yang selama ini ia perjuangkan berakhir dengan kemenangan.

Desperated SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang