Official

20 14 35
                                    

Kringggg

Jam weker sedari tadi sudah berbunyi, tapi pemiliknya tidak kunjung membuka mata. Seorang wanita dewasa yang mendengar suara itu dari arah luar lekas membuka pintu kamar anaknya.

Ketika wanita dewasa itu masuk, dia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat satu anak perempuannya masih pulas tertidur dengan selimut yang masih melingkar di tubuhnya.

"Dek, bangun!" ucapnya dengan menggoyangkan tubuh anaknya.

Dua kelopak mata itu pun akhirnya terbuka dengan perlahan. Senyuman di wajah yang mulai tumbuh kerutan-kerutan itu terbit begitu manis.

"Jam berapa, Ma?"

"Jam 08.00."

Orang itu terlonjak dan langsung bangkit dari tidurnya. Tangannya kini memegang jam weker yang sudah menunjukkan pukul 08.00 tepat.

"Kenapa jam nya enggak bangunin, Risa!" rengeknya.

Mama Ria terkekeh kecil. "Bukan jam nya yang salah, tapi Adek yang enggak mau bangun."

Risa menghela nafas dengan mengangguk ke arahnya. "Makasih Mama udah bangunin Risa."

Setelah mengucapkan itu, Risa segera berlari menuju kamar mandi dengan handuk putih yang dia simpan di pundak.

Mama Ria yang menyaksikan itu hanya bisa tersenyum dan keluar dari kamar anaknya untuk menyiapkan sarapan.

Tak tak tak

Detak jarum jam kini membuat Risa panik sendiri. Hari ini dia akan bermain bersama sahabatnya dan mereka sudah memutuskan janji pada pukul 08.00 harus sudah di rumah Putri. Sedangkan sekarang, dia masih berada di rumahnya.

Karena sudah terlambat dari waktu yang ditentukan, Risa hanya memakai sesuatu yang sederhana daripada harus membuang waktu banyak lagi.

Dengan cepat, Risa menyambar tas gendong kecilnya dan berlari ke lantai bawah. Matanya kini menatap Mama nya yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Mama!"

Mama Ria menoleh dan melambaikan tangannya. "Sini sarapan dulu."

Dengan mantap, Risa mengangguk dan segera duduk untuk menyantap sarapannya. Tidak perlu waktu lama, Risa sudah menghabiskan sarapan itu.

"Mama! Ayo berangkat sekarang," ucap Risa. Mama Ria mengangguk dan segera menyambar kunci motor dan helm nya.

Beginilah Risa. Sebelum sampai di rumah sahabatnya, pasti ia diantar terlebih dahulu oleh sang Mama. Tidak peduli itu jauh, yang penting dia melihat anaknya baik-baik saja.

Jalanan cukup ramai hari ini. Mungkin karena sudah mulai siang juga. Waktu yang Risa butuhkan untuk sampai rumah Putri adalah 25 menit. Itu juga Mama Ria menjalankan motornya dengan perlahan.

Ingat! Keselamatan lebih penting dari apapun karena nyawa hanya ada satu, kecuali super mario yang mempunyai banyak nyawa.

"Mama pulang, Dek! Kalau udah beres, telpon Mama." Risa mengangguk dan menyalami tangan Mama Ria.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam!"

Risa menatap kepergian Mama nya. Setelah dilihat sudah menghilang, Risa pun segera memasuki halaman rumah Putri. Dari sini Risa bisa melihat sudah ada tiga motor yang terparkir di halaman rumah Putri. Tentu saja Risa tahu siapa saja pemilik motor itu.

Tok tok tok

Sebelum masuk alangkah baiknya Risa mengetuk pintu terlebih dahulu. Meskipun mereka sudah sangat akrab, tapi sopan santun jangan sampai hilang.

Lumpiah [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang