Traktiran

21 14 66
                                    

"Pelan-pelan makannya," ujar Rizkan kepada Meli yang tengah sibuk dengan ice cream cokelatnya.

Saat ini mereka sedang makan jajanan hasil traktiran Haikal karena sekarang Haikal sudah tidak jomblo lagi. Kini, 'Haris' (Haikal-Risa) sudah bersatu. Tentu saja itu membuat teman-temannya tidak bisa mengabaikan begitu saja sebuah traktiran yang harus selalu ada.

"Ekhem. Sebagai teman yang baik. Alangkah baiknya kita mendo'akan kepanjangan hubungan Haikal dan Risa. Jangan sampai mereka putus. Jangan enak makan traktiran aja. Oke, berdo'a di mulai!" Naufan sudah memejamkan matanya dengan khusyuk. Sedangkan mereka yang melihat tingkah Naufan hanya bisa mengikuti saja. Meskipun pada awalnya mereka menatapnya aneh.

Ingat! Naufan itu jelmaan manusia paling nyebelin, tapi ngangenin karena sifatnya itu.

"Amin!" ucap mereka serempak dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah.

"Selamat, selamat!" Rizkan menyalami tangan Haikal dan Risa.

"Selamat! Selamat! Selamat pasangan baru!" heboh Naufan dengan memukul-mukul meja dibuat kendang.

"Jadi inget Upin Ipin," celetuk Putri yang sedang membuka bungkusan chiki. "Ih, ini chikinya enggak ikhlas buat dibuka apa gimana?" kesal Putri karena chiki itu tidak bisa dibuka. Angga yang berada di depan Putri sontak mengambil chiki itu dan membukanya.

Srak

Putri hanya bisa melongo melihat itu. "Itu chikinya cewek ya? Karena cuma mau dibuka sama cowok," ujar Putri polos.

Mereka yang mendengar itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Dasar anak kecil," seru Naufan.

"Deh, Naufan sama Putri lahirnya duluan Putri, yah!" kesal Putri dengan menatap tajam Naufan.

"Idih, lahir bulan Desember aja bangga," timpal Naufan menjulurkan lidahnya.

"Ish!" Putri hanya mendengus dan mengambil chiki itu dari tangan Angga dan langsung dia makan dengan lahap.

"Awas pipinya tambah melar," celetuk Kevin ikut-ikutan.

"Yak! Kak Kevin minta Putri hajar, ya!" Kevin hanya menyengir mendengar ucapan Putri itu.

Tenang, Kevin tidak takut karena sekarang pawang Putri ada bersama mereka di sini. Tapi sepertinya pemikiran Kevin salah, karena Angga hanya diam menyaksikan Putri yang kini sudah memukul-mukul punggungnya.

"Meli bantuin Putri, yah!" Meli segera mendekat ke arah keduanya. Kevin hanya bisa pasrah dipukuli oleh dua bocil yang mempunyai tenaga seperti seorang kuli.

"Aw, aw, aw, lepasin anjir! Rizkan, woy bawa mantan lo jauh-jauh, aw. Angga! Bawa cewek lo sana! Ish, aw!" Tapi naas, realita tidak semanis ekspetasi. Buktinya permintaan tolong Kevin malah menjadi bahan komedi bagi mereka.

Kevin yang mendengar suara gelak tawa teman-temannya hanya bisa menahan marah. Otaknya terus dia biarkan untuk berfikir bagaimana caranya bisa terbebas dari dua bocil ini. Hingga akhirnya satu ide muncul di benaknya.

"Mel! Put! Mau ice cream gak? Gue beliin deh yuk, asal berhenti mukul gue." Tawaran Kevin akhirnya mampu membuat Putri dan Meli luluh. Kevin yang melihat itu hanya bisa tersenyum lega.

"Eh, ayo pukul lagi! Itu mah namanya 'Rasuah'. Kata Atok Dalang juga enggak boleh. Mau masuk penjara?" ujar Naufan lantang.

Kevin sudah menatap tajam ke arah Naufan karena dia melihat Putri dan Meli yang kini sudah menatapnya tajam.

"Anjir, Naufan! Tanggung jawab lo!" Kevin mau menghampiri Naufan, tapi tarikan di tangannya membuatnya berhenti.

Putri kini sedang tersenyum penuh makna ke arah Kevin. Sedangkan Kevin bergidik ngeri melihat itu. "Kak Kevin! Orang yang salah harus dihukum." SuaraPutri lembut.

Lumpiah [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang