Vote dulu ya
•••
Hwara sedang membantu jimin membereskan barang-barang lelaki itu. Padahal tadi, Jimin sudah menyuruh para pelayan untuk mengemaskan barang lelaki itu tapi, malah Hwara yang mengerjakannya dan para Pelayan mengerjakan pekerjaan yang lain.
"Kau tidak perlu melakukannya sayang, jadi repot sendiri kan?" ucap jimin berjalan mendekati Hwara yang sedang melipat pakaian.
"Ini memang tugas seorang istri, jadi aku yang harus melakukannya bukan, orang lain" jawab hwara sambil fokus melipat. Jimin tersenyum mendengar hal itu, bagaimana hwara menyebut kata 'Istri' benar-benar membuat Jimin terbang melayang tinggi jauh ke langit.
"Apa kita akan tinggal di Rumah mu yang waktu itu?" tanya Hwara
"Inginnya begitu, tapi itu terlalu jauh dari kantorku" ucap jimin
"Lalu?"
"Kita akan tinggal di Apartment dekat Kantor ku, dan tak jauh juga dari Kampus mu jadi, kita berdua tidak perlu menempuh waktu yang lama" ucap Hwara
"Lalu, Rumah mu yang jauh itu siapa yang akan menempati?" tanya Hwara lalu, meletakkan Pakaian-pakaian Jimin di Koper. Jimin tersenyum mendengarnya.
"Ada Pelayan dan Security yang akan merawat Rumah itu, Tenang saja" ucap jimin
"Begitu ya kalau orang sudah kelebihan Harta, beli apapun tidak akan terasa berat" ucap Hwara yang membuat Jimin tertawa kecil lalu, mengusap kepala sang istri.
"Kau bisa beli apa pun yang kau mau, sayang" ucap jimin
"Tidak jim, terimakasih" ucap Hwara dan menatap sang Suami.
"Kenapa?" tanya Jimin dan menggenggam tangan Hwara.
"Saat ini memang tidak ada yang aku butuhkan, nanti saja kalau memang sekiranya mendesak" ucap Hwara dan tersenyum meyakinkan sang Suami lalu, melanjutkan membereskan barang Jimin yang lain. Hati jimin benar-benar tersentuh dengan kata-kata Istri-Nya itu, Bagaimana ada seorang wanita yang benar-benar tulus mencintainya tanpa tuntutan apapun? Jimin memang tidak salah mencintai dan menyayangi gadis Kim itu.
"Sayang, ingin Honeymoon kemana?" tanya jimin tiba-tiba lalu, mengambil alih Koper yang di pegang oleh sang Istri.
"Kemana saja aku akan ikut" ucap Hwara dan tangannya meraih knop pintu tapi, Jimin menahan tangan nya.
"Maldives?" tanya jimin yang membuat Hwara tersenyum.
"Boleh saja jika, kau tidak keberatan." jawab Hwara dan membuka pintu, Jimin mengikuti dari belakang dan keduanya turun dari tangga bersamaan, Mr. Kwon yang sudah siap siaga langsung, mengambil alih koper yang di pegang atasannya.
"Pulau Jeju? Lombok?" tanya jimin lagi saat mereka menuruni tangga.
"Kemana pun aku akan ikut dan tidak akan protes" jawab hwara yang membuat jimin terkekeh kecil.
"Baiklah Nona Park" ucap Jimin, Hwara tersenyum mendengarnya.
Saat sampai di Ruang tamu, sudah ada Orangtua Jimin dan Orangtua Hwara serta, beberapa pelayan juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S T I N Y 1 || PJM ✓
ФанфикFOLLOW DULU SEBELUM BACA! PLAGIAT MENJAUH! TAMAT! Bagaimana bisa seorang CEO tampan dan kaya raya dekat dengan mahasiswi yang bukan dari golongan kelas atas? Berawal dari sang CEO yang tidak sengaja hampir menabrak mahasiswi yang sedang menyeberang...